Internasional

Israel Minta GBU-57 ke AS: Bom Raksasa yang Bisa Runtuhkan Nuklir Iran di Fordow

×

Israel Minta GBU-57 ke AS: Bom Raksasa yang Bisa Runtuhkan Nuklir Iran di Fordow

Sebarkan artikel ini
Israel Minta GBU-57 ke AS: Bom Raksasa yang Bisa Runtuhkan Nuklir Iran di Fordow
Kunjungi Sosial Media Kami

Jurnalekbis.com— Israel kembali mengguncang diplomasi global setelah secara resmi meminta Amerika Serikat untuk mengizinkan akses ke GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), salah satu bom konvensional paling mematikan yang pernah dikembangkan Pentagon. Permintaan ini, menurut sumber pertahanan regional, diarahkan langsung untuk menyerang situs nuklir Fordow milik Iran, yang terkenal sebagai fasilitas bawah tanah paling kebal terhadap serangan udara biasa.

Langkah ini tidak hanya menyoroti meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran, tetapi juga menyeret Washington ke dalam dilema strategis besar: apakah harus mengizinkan penggunaan senjata rahasia dengan daya destruktif luar biasa, atau tetap berpegang pada pendekatan diplomatik terhadap isu nuklir Iran.

GBU-57A/B atau Massive Ordnance Penetrator adalah bom berpemandu presisi yang dirancang secara khusus untuk menghancurkan target bawah tanah yang diperkuat dan tersembunyi dalam lapisan geologis keras. Beratnya mencapai 13.600 kilogram atau sekitar 30.000 pon, menjadikannya bom konvensional terberat dalam arsenal militer Amerika Serikat.

Baca Juga :  204 Ribu Visa Haji Indonesia 2025 Telah Terbit, Kuota Nyaris Penuh!

Secara teknis, senjata ini memiliki panjang sekitar 6,2 meter dengan diameter hampir 1 meter. Di dalamnya terdapat muatan utama 2.080 kg bahan peledak AFX-757 dan tambahan pendorong PBXN-114 seberat 341 kg. Gabungan ini mampu menghasilkan ledakan yang menembus lapisan beton bertulang hingga kedalaman 60 meter atau bebatuan keras hingga 40 meter.

Lebih dari itu, bom ini dilengkapi sistem navigasi inersia (INS) dan GPS yang menjadikannya sangat presisi dalam menjangkau target. Selain itu, sistem sekering cerdas Large Penetrator Smart Fuze (LPSF) memungkinkannya meledak tepat di ruang bawah tanah yang diinginkan, misalnya ruang sentrifus uranium, bukan hanya di permukaan.

Fasilitas Fordow Iran yang menjadi target permintaan Israel bukan fasilitas sembarangan. Terletak dekat Qom, dan dibangun 80 meter di bawah permukaan tanah dalam perut gunung yang diperkuat, Fordow dirancang untuk bertahan dari serangan udara konvensional.

Sejak dibuka ke publik oleh intelijen internasional, situs ini menjadi pusat perhatian dunia karena diduga digunakan untuk memperkaya uranium ke tingkat senjata. Bunker-buster generasi sebelumnya seperti GBU-28 atau BLU-109 dinilai tidak mampu menembus lapisan pelindung Fordow, membuat GBU-57 satu-satunya pilihan realistis jika opsi militer dipertimbangkan.

Baca Juga :  Pakistan Klaim Tembak Jatuh Lima Jet Tempur India, New Delhi Bungkam

Permintaan resmi Israel ke AS terkait GBU-57 mencerminkan eskalasi kekhawatiran atas potensi Iran mendekati kemampuan senjata nuklir. Sumber militer menyebutkan, Israel melihat bahwa hanya dengan menghancurkan Fordow secara total, potensi program senjata Iran bisa dilumpuhkan.

Namun karena Israel tidak memiliki pesawat pembom strategis seperti B-2 Spirit — satu-satunya pesawat saat ini yang mampu membawa GBU-57 — maka peluncuran bom tersebut akan sepenuhnya bergantung pada kerja sama dengan AS. Serangan semacam ini tidak bisa dilakukan secara sepihak oleh Israel.

Jika permintaan disetujui, operasi militer akan sangat terkoordinasi dan melibatkan elemen intelijen dari kedua negara. Satelit mata-mata, drone, hingga data sinyal dari sistem intelijen Israel akan digabungkan dengan perangkat lunak perencanaan misi Amerika Serikat.

Baca Juga :  Rusia Gunakan Senjata Laser Silent Hunter Buatan China untuk Hadapi Ancaman Drone

Serangan kemungkinan besar akan diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Whiteman, Missouri, tempat B-2 Spirit bermarkas, atau dari pangkalan militer AS di wilayah sekutu terdekat jika disetujui secara diplomatik. B-2 akan terbang di ketinggian lebih dari 50.000 kaki dan kecepatan di atas 600 knot, menjatuhkan GBU-57 dengan momentum maksimal ke target Fordow.

Setelah dilepaskan, sistem kendali bom akan memastikan lintasannya tetap stabil meski dalam kondisi atmosfer kompleks, lalu menembus lapisan batu hingga ke ruang bawah tanah. Ledakan yang terjadi akan menghancurkan sentrifus dan sistem komando secara instan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *