Mataram, Jurnalekbis.com – Gelaran Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII 2025 bukan sekadar pesta olahraga, tapi juga mesin penggerak ekonomi lokal. Bukti nyatanya terasa langsung di sektor transportasi, terutama di Kota Mataram dan sekitarnya, yang menjadi titik konsentrasi mobilitas ribuan peserta dari seluruh Indonesia.
Digelar pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025, FORNAS VIII 2025 memantik lonjakan aktivitas ekonomi yang signifikan, terutama di sektor penyewaan mobil dan layanan transportasi umum. Dengan lebih dari 18.000 peserta dan ofisial dari 38 provinsi hadir ke NTB, serta ribuan pengunjung, relawan, dan wisatawan yang turut meramaikan acara, kebutuhan akan transportasi pun melonjak drastis.
Salah satu pengusaha lokal yang merasakan berkah FORNAS adalah Akbar Habibie, pemilik Lest Garage, layanan sewa mobil di Mataram. Dalam wawancara eksklusif bersama tim media Dinas Kominfotik NTB, ia mengaku tidak mampu memenuhi seluruh permintaan penyewaan selama gelaran FORNAS berlangsung.
“Iya, dampaknya sangat luar biasa. Unit saya jalan semua. Bahkan kesulitan mencari unit. Tidak bisa meng-cover semua permintaan,” ungkap Habibie, Senin (21/7/2025).
Menurutnya, ajang nasional seperti FORNAS mampu menyulut denyut pariwisata dan sektor pendukung lainnya di NTB. Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap langkah Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, yang terus mendorong kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di wilayahnya.
“Event-event seperti ini sangat berdampak pada kami pelaku usaha transportasi. Mudah-mudahan NTB bisa menjadi tuan rumah lebih banyak kegiatan nasional maupun internasional ke depan,” tambah Habibie.
Hal senada disampaikan Reza, pemilik Pingin Trip Lombok, penyedia jasa wisata dan transportasi lokal. Ia mengaku tidak menyangka lonjakan permintaan akan setinggi itu.

“Cukup berdampak pada kami. Sekitar 15–20 unit telah dibooking selama pegelaran FORNAS bulan ini,” ujarnya.
Permintaan sewa unit tidak hanya datang dari peserta dan ofisial, namun juga dari keluarga atlet, panitia, dan relawan yang ingin menjelajahi destinasi wisata di Lombok selama waktu luang.
Kepala Dinas Kominfotik NTB, Yusron Hadi, menyebut bahwa lonjakan permintaan transportasi selama FORNAS VIII mencapai 200 persen, mencakup berbagai moda mulai dari sewa mobil pribadi, ojek online, shuttle bus antar venue, hingga layanan transportasi laut seperti fast boat menuju Gili Trawangan.
“FORNAS bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga mesin penggerak ekonomi rakyat. Ini efek ganda yang nyata. Kami mengajak masyarakat NTB memanfaatkan momentum ini sebaik mungkin,” tegas Yusron.
Pihaknya juga memastikan bahwa seluruh sarana transportasi telah disiagakan secara maksimal untuk memastikan mobilisasi peserta, tamu, dan logistik acara berjalan lancar.
Dari sisi ekonomi, Pemerintah Provinsi NTB menargetkan perputaran uang mencapai Rp100 hingga Rp130 miliar selama pelaksanaan FORNAS VIII. Sektor yang paling diuntungkan antara lain Transportasi lokal dan antarwilayah, Akomodasi seperti hotel, homestay, dan penginapan rakyat, UMKM dan kuliner lokal, Agen perjalanan wisata DAN Jasa logistik dan penyedia alat olahraga
Dengan ribuan orang yang hadir selama sepekan, geliat ekonomi rakyat kecil ikut terangkat. Dari sopir sewaan, pedagang kaki lima, hingga pemilik warung nasi tenda—semua kebagian rejeki FORNAS.
FORNAS merupakan ajang olahraga dua tahunan yang mempertemukan komunitas olahraga masyarakat (Inorga) dari seluruh Indonesia. FORNAS VIII 2025 di NTB mengusung tema “Kalah Menang, Semua Senang”, menampilkan lebih dari 70 cabang olahraga rekreasi, mulai dari sport/">e-sport, panahan tradisional, hingga olahraga tradisional seperti egrang dan tarik tambang.
FORNAS tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi dan memperkenalkan kekayaan budaya masing-masing daerah.