Lombok Barat, Jurnalekbis.com — Senyum lega terpancar dari wajah Hj. Misnah (52), seorang pembuat gula aren asal Desa Giri Madia, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. Ia tak menyangka impiannya untuk memiliki akses jalan layak menuju kebun arennya akhirnya terwujud berkat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 yang digelar Kodim 1606 Mataram. Program ini membuka jalan penghubung sepanjang kurang lebih dua kilometer antara Desa Dasan Geria dan Desa Giri Madia, yang selama ini menjadi jalur vital bagi petani dan warga setempat.
Sebelum jalan itu dibangun, H. Misnah mengaku kerap kesulitan mengangkut hasil produksinya. Jarak ke kebun yang hanya beberapa kilometer terasa jauh karena kondisi jalan yang rusak dan licin saat hujan. “Dulu kalau hujan, jalan licin sekali. Saya butuh waktu hampir setengah jam untuk sampai ke kebun. Sekarang cuma 5 sampai 10 menit, Alhamdulillah jauh lebih mudah,” ujarnya penuh syukur saat ditemui di lokasi, Selasa (14/10/2025).
Menurutnya, perbaikan akses jalan ini bukan hanya mempersingkat waktu tempuh, tetapi juga meningkatkan efisiensi produksi. Hasil gula aren kini bisa lebih cepat diangkut ke pasar, sehingga kualitas tetap terjaga dan keuntungan petani meningkat. “Sekarang bawa gula ke pasar jadi lancar. Kami bisa kirim lebih cepat tanpa khawatir jatuh atau rusak di jalan,” tambahnya.
Program TMMD ke-126 Kodim 1606 Mataram ini mendapat sambutan luas dari warga dua desa yang kini terhubung langsung. Kepala Desa Giri Madia yang diwakili Sekretaris Desa, Saharudin, menilai pembangunan jalan ini menjadi pintu masuk bagi berbagai peluang ekonomi baru di wilayahnya.

“Selain membantu petani gula aren, akses ini juga membuka potensi bagi warga lain untuk mengembangkan usaha kecil dan hasil bumi. Banyak lahan yang sebelumnya sulit dijangkau kini bisa dimanfaatkan lebih produktif,” ujarnya.
Ia menambahkan, keberadaan jalan ini juga mendukung mobilitas pendidikan dan kesehatan. Anak-anak sekolah tidak lagi harus berjalan kaki jauh, sementara petugas kesehatan lebih mudah menjangkau warga di wilayah terpencil.
Di sisi lain, pihak TNI menegaskan bahwa pelaksanaan TMMD bukan sekadar kegiatan pembangunan fisik semata, tetapi juga bentuk nyata sinergi antara prajurit dan masyarakat. Babinsa Desa Giri Madia, Serma N.G. Manafe, mengatakan semangat gotong royong menjadi inti dari pelaksanaan TMMD.
“Kami tidak hanya membangun jalan, tapi juga membangun semangat kebersamaan. TNI hadir untuk memastikan manfaat pembangunan ini dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama mereka yang menggantungkan hidup dari hasil bumi,” tegasnya.
Selain membuka akses jalan, kegiatan TMMD ke-126 di wilayah Kodim 1606 Mataram juga melibatkan berbagai kegiatan sosial, mulai dari perbaikan fasilitas umum hingga penyuluhan pertanian dan kesehatan masyarakat.
Pembangunan jalan penghubung antara Desa Dasan Geria dan Giri Madia kini menjadi simbol nyata komitmen TNI dalam memperkuat konektivitas antarwilayah. Lebih dari itu, proyek ini menghadirkan harapan baru bagi para petani dan pelaku UMKM desa yang selama ini terisolasi karena keterbatasan infrastruktur.
Dengan terbukanya akses baru ini, warga kini bisa menatap masa depan dengan lebih optimistis. Jalan TMMD bukan sekadar jalan tanah yang diratakan, tetapi jalan bagi kesejahteraan baru yang mulai tumbuh di pedalaman Lingsar.