Lombok Barat, Jurnalekbis.com – Akses menuju Desa Dasan Geria, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, kini semakin terbuka lebar setelah pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1606/Mataram. Melalui gotong royong antara TNI dan masyarakat, jalan yang dulunya hanya selebar setengah meter kini berubah menjadi jalur strategis yang bisa dilalui kendaraan roda empat.
Babinsa Desa Dasan Geria, Serka Muhammad Zakaki, mengatakan pembukaan jalan ini merupakan hasil pengajuan warga bersama pihak desa kepada Kodim 1606/Mataram. Tujuannya agar mobilitas masyarakat lebih mudah, terutama bagi mereka yang harus berobat atau mengangkut hasil pertanian ke kota.
“Alhamdulillah jalan ini dibuka bersama antara TNI dan pihak terkait melalui program TMMD ke-126. Kami sebelumnya mengajukan permohonan karena jalan di depan kampung sangat kecil, hanya sekitar setengah meter. Sekarang lebarnya sudah mencapai enam meter, kendaraan pun bisa lewat,” ujar Serka Zakaki, Senin (20/10/2025).
Menurutnya, sebelum dibuka, warga kerap kesulitan mengakses layanan dasar seperti kesehatan maupun transportasi hasil pertanian. Bahkan, jalan lama hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki atau sepeda motor kecil, membuat desa di lereng Rinjani itu seolah terisolir.
“Dulu kalau ada warga sakit dan harus ke puskesmas, kami harus memutar jauh atau berjalan kaki. Begitu juga untuk membawa hasil bumi ke pasar di Mataram, sulit karena tidak ada jalur yang bisa dilalui kendaraan,” tambahnya.
Melalui TMMD ke-126, TNI bersama masyarakat membangun jalan selebar enam meter sepanjang beberapa kilometer. Akses ini kini menjadi jalur utama warga untuk kegiatan sehari-hari, termasuk transportasi logistik dan layanan sosial.
Selain membuka jalan, kegiatan TMMD juga memperkuat nilai gotong royong di masyarakat. Serka Zakaki menyebut, antusiasme warga sangat tinggi sejak awal pelaksanaan. Banyak yang rela meninggalkan pekerjaan sehari-hari demi ikut membantu pengerjaan jalan bersama prajurit TNI.
“Kami bersyukur masyarakat sangat antusias. Mereka turun langsung membantu, membawa alat, dan bekerja bahu-membahu. Ini membangkitkan kembali semangat gotong royong yang sempat hilang,” katanya.
Program TMMD ke-126 Kodim 1606/Mataram sendiri tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik seperti jalan dan jembatan, tetapi juga pada pemberdayaan sosial. Beberapa kegiatan pendukung seperti penyuluhan kesehatan, pertanian, dan wawasan kebangsaan turut digelar untuk memperkuat kemandirian desa.
Dandim 1606/Mataram, Letkol Inf H. Muhammad Zia Ulhaq, sebelumnya menegaskan bahwa pembangunan jalan ini merupakan bagian dari komitmen TNI untuk membantu pemerintah daerah memperkuat infrastruktur pedesaan.
“TMMD hadir bukan hanya untuk membangun jalan, tapi juga membangun semangat masyarakat agar mandiri dan sejahtera. Kami ingin masyarakat di pelosok seperti Dasan Geria bisa menikmati fasilitas yang sama seperti di perkotaan,” ujarnya dalam kesempatan terpisah.
Kini, warga Dasan Geria mulai merasakan manfaat nyata dari jalan baru tersebut. Selain memudahkan akses ke fasilitas kesehatan, ekonomi desa pun mulai menggeliat. Mobilitas barang dan jasa menjadi lebih cepat, dan desa yang dulunya terisolir kini semakin terbuka terhadap arus pembangunan.
Dengan jalan selebar enam meter yang membelah perbukitan Lingsar, gema suara alat berat dan cangkul warga menjadi simbol nyata sinergi antara TNI dan rakyat. Jalan ini bukan hanya menghubungkan dua wilayah, tetapi juga membuka jalan bagi harapan baru masyarakat di kaki Rinjani.
