Mataram, Jurnalekbis.com – Perum Bulog Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) memperkuat langkah pengendalian harga dan pasokan bahan pokok menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Upaya ini dilakukan dengan mendirikan Posko Pengendalian Harga Sembako di sejumlah pasar tradisional sebagai langkah antisipatif menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar, mengatakan pendirian posko tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan manajemen pusat Bulog. Seluruh pimpinan wilayah dan cabang diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gejolak harga, terutama di wilayah yang tidak terdampak bencana alam.
“Menjelang Natal dan Tahun Baru, kami diminta untuk lebih proaktif di lapangan. Salah satunya dengan mendirikan Posko Pengendalian Harga Sembako di masing-masing pasar, agar pergerakan harga bisa dipantau secara langsung dan cepat,” ujar Mara Kamin Siregar, Rabu (24/12/2025).
Ia menjelaskan, sebelum posko didirikan, Bulog NTB terlebih dahulu melakukan koordinasi lintas sektor dengan Satgas Pangan Daerah, organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi NTB, pemerintah kabupaten/kota, serta pengelola pasar. Koordinasi ini dinilai penting untuk memastikan pengendalian harga berjalan efektif dan terintegrasi.
“Posko ini tidak berjalan sendiri. Kami berkoordinasi dengan Satgas Pangan, dinas terkait, serta pengelola pasar. Dengan begitu, pengawasan harga dan distribusi sembako dapat dilakukan secara menyeluruh,” jelasnya.
Menurut Regar, tujuan utama pembentukan Posko Pengendalian Harga Sembako adalah meminimalkan potensi lonjakan harga yang kerap terjadi menjelang hari besar keagamaan dan libur panjang. Melalui posko tersebut, Bulog bersama Satgas Pangan secara rutin melakukan patroli ke lapak pedagang dan pengecer di pasar tradisional.
“Patroli ini untuk memastikan tidak ada kenaikan harga yang tidak wajar. Kami juga memastikan pasokan barang tetap tersedia dan distribusinya berjalan lancar,” tegasnya.
Selain pengawasan, Bulog NTB juga menyiapkan langkah intervensi berupa operasi pasar yang terpusat di lokasi posko. Operasi pasar akan difokuskan pada komoditas strategis seperti beras, gula, minyak goreng, serta kebutuhan pokok lain yang berpotensi mengalami lonjakan harga menjelang Nataru.
“Jika ditemukan indikasi kenaikan harga yang signifikan, kami siap melakukan operasi pasar. Stok Bulog dalam kondisi aman dan siap digelontorkan untuk menjaga stabilitas harga,” ujar Regar.
Ia menambahkan, langkah ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat NTB dalam menyambut Natal dan Tahun Baru. Bulog berkomitmen menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan agar tetap terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Kami ingin memastikan masyarakat bisa merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang, tanpa kekhawatiran terhadap lonjakan harga kebutuhan pokok. Ini merupakan bagian dari tugas Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.












