BusinessNews

Pelabuhan Ikan Teluk Awang Terbengkalai, Gubernur NTB Desak Pengambilalihan Aset Pusat

×

Pelabuhan Ikan Teluk Awang Terbengkalai, Gubernur NTB Desak Pengambilalihan Aset Pusat

Sebarkan artikel ini
Pelabuhan Ikan Teluk Awang Terbengkalai, Gubernur NTB Desak Pengambilalihan Aset Pusat
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Tengah, Jurnalekbis.com  – Pelabuhan Ikan Teluk Awang, yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi sorotan tajam Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal. Kunjungan mendadak pada Sabtu (15/3) mengungkap kondisi pelabuhan yang jauh dari optimal, memicu kekecewaan dan desakan untuk segera diambil alih oleh pemerintah provinsi.

Dalam tinjauannya, Gubernur Iqbal mendapati kapal-kapal dari luar NTB hanya bersandar dalam waktu singkat. Fasilitas cold storage yang seharusnya menjadi andalan untuk menyimpan hasil tangkapan laut, justru terbengkalai. “Ini sangat disayangkan. Potensi pelabuhan ini sangat besar, tetapi tidak dimanfaatkan secara maksimal,” ujarnya dengan nada prihatin.

Dua faktor utama menjadi penyebab kurang optimalnya fungsi Pelabuhan Teluk Awang. Pertama, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Lombok yang lebih mahal dibandingkan daerah asal kapal-kapal tersebut. Hal ini membuat kapal-kapal enggan berlama-lama bersandar. Kedua, belum adanya industri pengolahan hasil tangkapan laut di wilayah tersebut. Akibatnya, hasil tangkapan tidak dapat diolah secara optimal dan nilai tambahnya tidak dirasakan oleh masyarakat setempat.

“Kapal-kapal dari luar daerah hanya singgah sebentar, menurunkan hasil tangkapan, lalu pergi. Mereka tidak mau berlama-lama karena biaya operasionalnya mahal,” jelas Gubernur Iqbal. “Padahal, jika ada industri pengolahan, hasil tangkapan ini bisa diolah menjadi produk yang lebih bernilai, seperti ikan kaleng atau fillet ikan.”

Baca Juga :  Ritual Daus Gong: Menyelami Warisan Budaya Sasak di Desa Wisata Bonjeruk

Untuk mengatasi permasalahan ini, Gubernur Iqbal berencana berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar Pelabuhan Teluk Awang dapat dipindahtangankan menjadi aset Provinsi NTB. Dengan demikian, pemerintah daerah memiliki kewenangan lebih besar dalam mengelola pelabuhan dan mengoptimalkan potensinya.

“Pelabuhan ini bukan milik provinsi, tetapi milik pusat. Saya akan koordinasi dengan pusat bagaimana supaya provinsi bisa memanfaatkan ini dengan semaksimal mungkin,” tegasnya.

Pengambilalihan aset ini diharapkan dapat memberikan fleksibilitas bagi pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan yang lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokal. Selain itu, pemerintah daerah juga dapat lebih leluasa dalam mengalokasikan anggaran untuk pengembangan pelabuhan.

Dalam kunjungannya, Gubernur Iqbal juga menyempatkan diri berdialog dengan para nelayan di Pelabuhan Teluk Awang. Aspirasi dan keluhan pun mengalir deras. Asosiasi Koperasi Pengelola Lobster, misalnya, menginginkan peran lebih besar dari pemerintah agar NTB dapat memperoleh manfaat maksimal dari ekspor benih lobster.

Baca Juga :  Tiga Kapal Terbakar di Lombok Timur, Kerugian Capai Rp5 Miliar

Mereka juga berharap agar ekosistem budidaya lobster di NTB dapat berkembang dengan baik, serta penjualan lobster ilegal bisa diberantas. “Kami ingin agar NTB tidak hanya menjadi pemasok benih lobster, tetapi juga menjadi pusat budidaya dan pengolahan lobster,” ujar salah satu perwakilan asosiasi.

Selain itu, Kepala Dusun Tanaq Beaq turut menyampaikan permohonan terkait perbaikan infrastruktur jalan di dusunnya. “Jalan di dusun kami sangat rusak. Kami berharap pemerintah dapat segera memperbaikinya,” pintanya.

Menanggapi aspirasi tersebut, Gubernur Iqbal menyatakan komitmennya untuk mencari solusi terbaik. Ia berencana berkoordinasi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk membahas permasalahan yang dihadapi nelayan.

“Kami akan mencari solusi yang komprehensif, tidak hanya untuk Pelabuhan Teluk Awang, tetapi juga untuk seluruh sektor perikanan di NTB,” janji Gubernur Iqbal.

Untuk mendukung pengembangan budidaya lobster, Gubernur Iqbal berencana membangun ekosistem pakan lobster. “Pakan lobster merupakan salah satu faktor penting dalam budidaya lobster. Kami akan membangun fasilitas produksi pakan lobster agar nelayan tidak kesulitan mendapatkan pakan berkualitas,” jelasnya.

Baca Juga :  Pertamina Tegaskan Tidak Ada Pengoplosan BBM Pertamax, Kualitas Terjamin Sesuai Standar

Terkait perbaikan jalan di Dusun Tanaq Beaq, Gubernur Iqbal berjanji akan melakukan perbaikan secara gotong royong bersama TNI dan masyarakat setempat. “Dengan gotong royong, kita bisa membangun infrastruktur yang lebih baik dan masyarakat juga akan memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaganya,” katanya.

Kunjungan Gubernur Iqbal ke Pelabuhan Teluk Awang memberikan harapan baru bagi para nelayan dan masyarakat sekitar. Dengan komitmen pemerintah untuk mengambil alih aset dan mencari solusi atas permasalahan yang ada, diharapkan pelabuhan ini dapat segera beroperasi secara optimal dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Optimalisasi Pelabuhan Teluk Awang tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan nelayan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan adanya industri pengolahan hasil tangkapan laut, NTB dapat menjadi pusat produksi produk perikanan yang berkualitas dan berdaya saing.

Selain itu, perbaikan infrastruktur jalan di Dusun Tanaq Beaq akan meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat, sehingga dapat mendorong aktivitas ekonomi dan sosial.

Dengan sinergi antara pemerintah, nelayan, dan masyarakat, Pelabuhan Teluk Awang diharapkan dapat menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan sektor perikanan di NTB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *