Mataram, Jurnalekbis.com – Gelaran Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII yang akan berlangsung di Nusa Tenggara Barat pada tahun 2025 semakin mendapat sorotan. Bukan hanya dari kalangan atlet dan komunitas olahraga, dukungan juga mengalir dari pelaku industri pariwisata, khususnya sektor perhotelan. Salah satunya datang dari General Manager Ayom Suite Mataram, Dayu Apriawati, yang menyatakan antusiasmenya terhadap potensi besar FORNAS bagi ekonomi lokal, khususnya tingkat hunian hotel.
Menurut Dayu, FORNAS VIII di NTB bukan sekadar ajang olahraga rekreasi biasa. Ia melihat adanya peluang besar menjadikan event ini bertaraf internasional, sejalan dengan visi yang diusung oleh Gubernur NTB. Terlebih, NTB sudah dikenal sebagai destinasi unggulan untuk berbagai kegiatan sport tourism, mulai dari event lari maraton, balap motor di sirkuit internasional, hingga aktivitas ekstrem seperti paragliding.
“Sangat menarik! Seharusnya ini bisa menjadi ajang internasional seperti yang diinginkan Pak Gubernur. Memang ini hal baru buat kita, tapi potensinya luar biasa,” ujar Dayu. Sabtu (5/7).
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran olahraga tradisional yang dipertandingkan dalam FORNAS menjadi daya tarik tersendiri. NTB, menurutnya, sudah memiliki reputasi kuat dalam penyelenggaraan event-event olahraga skala besar dan kini mulai merambah sektor rekreasi tradisional yang unik dan menarik wisatawan.
Event nasional berskala besar seperti FORNAS membawa multiplier effect terhadap sektor perhotelan. Meskipun belum seluruh informasi teknis dan logistik disampaikan secara detail oleh panitia penyelenggara, geliat positif sudah mulai terasa.
“Lumayan sudah terasa dampaknya. Beberapa hotel di Mataram pada periode tersebut sudah full, terutama dari tamu luar daerah,” ungkap Dayu.

Ayom Suite Mataram sendiri, meskipun hanya memiliki 13 suite eksklusif, menyatakan kesiapannya dalam mendukung FORNAS. Mereka bahkan telah menyiapkan berbagai kebutuhan peserta dan tamu mulai dari akomodasi nyaman, layanan transportasi lokal, hingga kuliner khas dari restoran hotel.
Meski optimis, Dayu tidak menutup mata terhadap beberapa catatan penting terkait pelaksanaan FORNAS. Salah satu keluhan utama dari pelaku industri perhotelan adalah minimnya informasi detail terkait lokasi venue, jadwal acara, hingga kebutuhan teknis lainnya.
“Acara ini sudah kita dengar sejak akhir tahun 2024, tapi informasi yang jelas terkait pelaksanaan, area, dan lain-lain masih sangat minim,” katanya.
Kurangnya koordinasi awal antara penyelenggara dengan para pelaku industri terkait seperti hotelier dan biro perjalanan dinilai menjadi hambatan dalam menyusun strategi layanan dan promosi yang optimal.
Dayu berharap agar FORNAS ke depan dapat dirancang lebih matang, dengan pelibatan semua pihak sejak awal, terutama dari sektor pendukung pariwisata. Kolaborasi lintas sektor menurutnya penting, bukan hanya demi kelancaran acara, tetapi juga demi citra NTB secara keseluruhan.
“Kan tidak lucu, kalau ada tamu yang bertanya dan jawaban kita ‘tidak tahu’. Yang malu bukan hanya kami hotelier, tapi NTB secara keseluruhan,” tuturnya.
Ia juga menyadari bahwa perubahan struktur pemerintahan dan penempatan personel baru di berbagai lembaga bisa menjadi alasan terhambatnya koordinasi, namun itu justru menjadi pelajaran untuk perbaikan di masa mendatang.
Meskipun Ayom Suite Mataram adalah hotel butik dengan kapasitas terbatas, mereka tetap memberikan harga spesial jika ada pemesanan blok kamar. Selain itu, mereka telah menyiapkan dukungan transportasi bekerjasama dengan mitra lokal.
Namun, Dayu menyoroti pentingnya transportasi umum yang terjadwal dan terjangkau bagi peserta dan penonton selama FORNAS berlangsung.
“Transportasi umum yang ekonomis sangat dibutuhkan, dengan jadwal pasti ke lokasi venue. Jangan sampai peserta kesulitan mencari transportasi. Ini bisa jadi masalah serius,” jelasnya.
Selain transportasi, penerangan jalan dan keamanan juga menjadi perhatian, terutama karena aspek keamanan sangat menentukan dalam sektor pariwisata.
Meski menghadapi berbagai tantangan, pelaku perhotelan seperti Ayom Suite Mataram tidak surut untuk mendukung FORNAS. Mereka percaya bahwa keberhasilan acara ini adalah keberhasilan bersama untuk NTB.
“Kami selalu siap mendukung semua kegiatan di NTB, Mataram khususnya. Ini semua demi NTB kita tercinta,” pungkas Dayu.