[ytplayer id='15931']
BisnisTechnology

Kolaborasi Besar: Komdigi, Indosat, Cisco, dan NVIDIA Hadirkan Pusat AI RI

×

Kolaborasi Besar: Komdigi, Indosat, Cisco, dan NVIDIA Hadirkan Pusat AI RI

Sebarkan artikel ini
Kolaborasi Besar: Komdigi, Indosat, Cisco, dan NVIDIA Hadirkan Pusat AI RI
Kunjungi Sosial Media Kami

jurnalekbis.com/tag/jakarta/">Jakarta, Jurnalekbis.com — Dalam upaya besar membangun masa depan digital yang mandiri, inklusif, dan berkelanjutan, Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) secara resmi meluncurkan Indonesia’s AI Center of Excellence. Ekosistem ini hadir sebagai pusat inovasi dan kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) di Tanah Air.

Menggandeng raksasa teknologi global seperti Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH), Cisco, dan NVIDIA, pusat AI ini tidak sekadar menjadi tempat riset, tapi juga jembatan antara teknologi mutakhir dan pemanfaatannya yang inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia—dari desa hingga kota, dari UMKM hingga industri besar, dari pelajar hingga profesional.

Kolaborasi lintas sektor ini mempertemukan kekuatan jaringan digital Indosat yang luas, infrastruktur keamanan canggih dari Cisco, dan teknologi AI terdepan dari NVIDIA. Seluruhnya menyatu dalam satu visi: menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai pengguna teknologi, tetapi sebagai rumah bagi penciptaan inovasi berbasis AI.

Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, menegaskan pentingnya kedaulatan teknologi bagi bangsa. “Kolaborasi ini membuktikan bahwa kedaulatan digital bisa dibangun bersama. Kami ingin Indonesia menjadi tempat lahirnya teknologi AI yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan bangsa.”

Baca Juga :  Industri Asuransi Indonesia Kokoh di Tengah Tantangan, Aset Tembus Rp1.145 Triliun

Dalam struktur pengembangannya, AI Center of Excellence bertumpu pada enam pilar utama, yang dirancang untuk menjawab kebutuhan nasional di berbagai sektor:

  1. AI Sandbox: Tempat pengembangan solusi nyata di sektor prioritas seperti pertanian, pendidikan, kesehatan, transportasi, dan UMKM.
  2. Pelatihan dan Sertifikasi Talenta Digital: Melatih puluhan ribu individu dalam bidang AI dan data, termasuk sertifikasi internasional.
  3. Akselerator Startup: Mendorong lahirnya startup lokal yang mampu bersaing secara global dengan dukungan teknologi dan mentoring.
  4. Enterprise Hub: Ruang kolaborasi antara pelaku industri dan pengembang untuk menciptakan produk berbasis AI.
  5. Platform Large Language Model (LLM): Pusat pengembangan LLM lokal yang dirancang untuk memahami konteks, bahasa, dan budaya Indonesia.
  6. Think-Tank Kebijakan AI: Forum strategis yang merumuskan kebijakan AI yang etis, adil, dan bertanggung jawab.

Untuk memastikan pengembangan yang menyeluruh dan berkelanjutan, AI Center of Excellence akan beroperasi dengan empat pendekatan strategis:

  1. Infrastruktur Berdaulat

Indosat dan NVIDIA memimpin pembangunan AI infrastructure berdaulat pertama di Indonesia, yang mampu mendukung kebutuhan komputasi berskala besar dan generative AI. Platform ini didukung oleh NVIDIA GB200 NVL72, teknologi mutakhir yang menjadi tulang punggung komputasi performa tinggi (HPC) generasi terbaru.

Baca Juga :  Telkomsel Jadi Andalan Warga Desa 3T di Trenggalek, Sinyal Stabil di Tengah Pegunungan

Lintasarta, anak perusahaan Indosat, menjadi pionir di Asia Tenggara dalam mengadopsi teknologi ini. Langkah ini menegaskan tekad Indonesia untuk mandiri dalam penguasaan infrastruktur digital strategis.

  1. Keamanan dan Tata Kelola Data

Melalui Cisco, AI Center of Excellence diperkuat oleh Sovereign Security Operations Center (SOC) yang menggunakan Splunk pertama di Indonesia, serta solusi Managed Security Services yang mendukung perlindungan data dan aset digital strategis nasional.

SOC ini memungkinkan deteksi ancaman berbasis AI, kontrol data ketat, dan pengawasan penuh terhadap penggunaan AI yang sesuai dengan regulasi nasional.

  1. AI untuk Semua (AI for All)

Indosat berkomitmen untuk menghadirkan akses AI ke seluruh penjuru Indonesia—baik di kota maupun desa—melalui infrastruktur jaringan seluler yang sudah tersedia. Targetnya, pada tahun 2027, ratusan juta masyarakat dapat merasakan manfaat teknologi AI, dari sektor pendidikan, layanan publik, hingga industri kreatif.

Menurut Vikram Sinha, CEO Indosat Ooredoo Hutchison, “Kami percaya bahwa AI tidak boleh menjadi teknologi elitis. AI harus inklusif. Kami ingin menjadikan masyarakat Indonesia sebagai kreator dan inovator, bukan sekadar konsumen.”

  1. Pengembangan Talenta Digital
Baca Juga :  81 Emiten Telat Laporkan Keuangan, BEI Jatuhkan Sanksi Denda Rp 50 Juta

AI Center of Excellence menargetkan satu juta orang Indonesia akan dibekali keterampilan digital di bidang AI, jaringan, dan keamanan siber hingga tahun 2027. Hal ini diwujudkan melalui:

  • NVIDIA Deep Learning Institute: Menyediakan pelatihan dan sertifikasi AI.
  • NVIDIA Inception Program: Mendampingi startup lokal dalam pengembangan solusi berbasis AI.
  • Cisco Networking Academy: Menyasar pelatihan 500.000 talenta digital Indonesia hingga 2030, sejalan dengan pembangunan ekonomi digital yang inklusif.

Ketiga mitra strategis global—Indosat, Cisco, dan NVIDIA—memiliki visi yang selaras dalam mendukung AI Center of Excellence:

Chuck Robbins, CEO Cisco, menyatakan, “Transformasi digital di era AI menuntut fondasi yang aman dan kuat. Kami bangga menjadi bagian dari ekosistem ini, memperkuat kemitraan lebih dari 25 tahun kami di Indonesia.”

Ronnie Vasishta, SVP Telecom NVIDIA, menambahkan, “AI harus bisa diakses oleh semua. Melalui kolaborasi ini, kami membangun fondasi AI yang tangguh, sebagai model untuk dunia dalam mengintegrasikan teknologi demi pertumbuhan berkelanjutan.”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *