Lombok Timur, Jurnalekbis.com – Kepedulian lintas bangsa kembali menyapa masyarakat Lombok Timur. Sosialita asal Australia, Fiona Forrest, Founder Fiona Unity, kembali menapaki jejak kemanusiaannya di Pulau Lombok dengan mengunjungi Kecamatan Keruak. Dalam kunjungan itu, Fiona membagikan ratusan paket beras dan pakaian kepada lansia, penyandang disabilitas, dan Orang dengan Disabilitas dan Penyakit (ODDP).
Tak sendirian, Fiona didampingi oleh Lalu Wisnu Pradipta, Founder LIDI Foundation, yang selama ini aktif dalam kegiatan sosial di Nusa Tenggara Barat (NTB). Turut hadir pula rekannya dari Australia, Mr. Daniel, yang ikut terlibat dalam penyaluran bantuan kemanusiaan tersebut.
“Kebahagiaan sejati adalah ketika kita bisa melihat senyum dari orang-orang yang berjuang dalam keterbatasan,” ujar Fiona dengan mata berkaca, sambil menyerahkan paket beras kepada seorang nenek di Desa Kedome, Keruak, Kamis (23/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung sederhana itu menjadi momen penuh haru. Di tengah cuaca panas dan jalanan desa yang sempit, Fiona dan tim tetap menyusuri rumah-rumah warga. Warga setempat pun menyambut hangat kedatangan mereka, bahkan sebagian ikut membantu membagikan paket bantuan ke sejumlah titik terpencil.
Selain di Keruak, rombongan juga mengunjungi Desa Paremas, Kecamatan Jerowaru, untuk menjenguk bayi berusia dua bulan bernama Ahmad Rafasa, yang menderita hidrosefalus, atau penumpukan cairan di otak, sejak lahir.
Fiona tampak menahan haru ketika melihat kondisi sang bayi yang terbaring lemah di pelukan ibunya. Dengan lembut, ia menggendong bayi tersebut sambil menyerahkan bantuan sembako dan perlengkapan bayi.
“Saya berharap adik kecil ini mendapatkan penanganan medis terbaik dan tumbuh dengan cinta dari semua pihak,” ucapnya lirih.
Menurut Lalu Wisnu Pradipta, kunjungan Fiona kali ini merupakan bentuk komitmen kemanusiaan yang konsisten. Ia menyebut, Fiona Unity telah beberapa kali hadir di Lombok untuk membantu masyarakat, terutama kelompok rentan.
“Fiona selalu datang dengan pesan kemanusiaan yang tulus: semua orang berhak untuk hidup layak dan dicintai tanpa batas,” ujar Wisnu.
Lebih lanjut, Wisnu menjelaskan bahwa kerja sama antara LIDI Foundation dan Fiona Unity menjadi contoh nyata solidaritas lintas negara yang bergerak dari hati, bukan sekadar formalitas.
“Ini bukan pertama kalinya beliau turun langsung ke lapangan. Setiap tahun selalu ada inisiatif baru dari Fiona untuk membantu masyarakat Lombok, terutama mereka yang hidup dalam keterbatasan,” tambahnya.
Kegiatan sosial itu ditutup dengan doa bersama dan pelukan hangat antara Fiona, tim, dan warga. Senyum merekah dari wajah para penerima bantuan menjadi bukti bahwa kebaikan dan cinta tidak mengenal batas negara, bahasa, maupun agama.
Melalui aksi-aksi kecilnya di pelosok Lombok, Fiona Forrest menunjukkan bahwa kemanusiaan bukan tentang siapa yang memberi lebih banyak, melainkan siapa yang memberi dengan ketulusan. Kehadirannya di Lombok Timur bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga harapan bahwa di tengah dunia yang penuh perbedaan, kebaikan tetap menjadi bahasa yang paling universal.












