Lombok Barat,Jurnalekbis.com — Banjir dan tanah longsor kembali melanda wilayah Kabupaten Lombok Barat setelah hujan intensitas sedang hingga lebat mengguyur Kecamatan Gunung Sari pada Rabu (3/12) sore. Sedikitnya 15 kepala keluarga (KK) terdampak dan satu rumah warga mengalami kerusakan cukup parah akibat bencana yang terjadi sekitar pukul 15.30 WITA tersebut.
Berdasarkan informasi dari BPBD NTB, banjir dan longsor terjadi di Desa Guntur Macan, salah satu wilayah rawan bencana di lereng Gunung Sari. Banjir melanda Dusun Apitaik dengan total 4 KK atau 12 jiwa terdampak, sementara tanah longsor terjadi di Dusun Ladungan yang menyebabkan 11 KK atau 31 jiwa terisolasi dan satu rumah milik warga atas nama Saepol rusak akibat terjangan material.
Akses masyarakat juga sempat terganggu setelah longsor menutup jalan aspal sepanjang 15 meter, sehingga mobilitas warga di sekitar lokasi terhambat.
BPBD NTB menyebut hujan yang mengguyur wilayah Gunung Sari dan sekitarnya terjadi dalam intensitas cukup tinggi, sehingga membuat aliran air meluap dan struktur tanah di beberapa titik mengalami pergerakan. Kondisi geografis kawasan perbukitan membuat wilayah ini kerap menjadi salah satu titik rawan bencana hidrometeorologi.
“Hujan intensitas sedang hingga lebat menjadi pemicu banjir dan longsor. Kami langsung menurunkan tim untuk asesmen dan penanganan,” ungkap laporan resmi BPBD.
Usai laporan masuk, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB langsung berkoordinasi dengan BPBD Lombok Barat, TNI/Polri, serta aparatur desa dan kecamatan setempat. Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama PUSDALOPS Lombok Barat diterjunkan untuk mengecek kondisi lapangan, memetakan titik terdampak, dan memulai penanganan darurat.
BPBD Lombok Barat juga telah mendistribusikan bantuan logistik awal kepada warga terdampak. Bantuan meliputi tikar, terpal, karung, minyak goreng, serta mie instan untuk kebutuhan konsumsi darurat.
Selain itu, proses pelaporan dan diseminasi informasi terus dilakukan agar perkembangan di lapangan dapat dipantau secara cepat oleh pemerintah daerah dan pusat.
Meski banjir mulai surut, warga terdampak masih membutuhkan bantuan lanjutan. BPBD mencatat kebutuhan paling mendesak saat ini adalah selimut, tikar, dan makanan siap saji, mengingat sebagian warga harus mengungsi sementara waktu dari rumah yang terendam dan terdampak longsor.
Petugas kini fokus melakukan pembersihan material longsor dan memastikan jalan penghubung kembali bisa dilalui. Akses yang terputus menjadi salah satu kendala utama mobilitas bantuan maupun aktivitas warga.
Seiring masuknya musim hujan di sebagian besar wilayah NTB, BPBD mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi dalam 10 hari ke depan.
Warga yang bermukim di lereng bukit, bantaran sungai, dan wilayah rawan longsor diminta lebih berhati-hati dan segera melapor jika ditemukan tanda-tanda pergerakan tanah atau kenaikan debit air.
Dengan curah hujan yang diperkirakan masih tinggi, pemerintah daerah dan tim kebencanaan kini bersiaga untuk mengantisipasi potensi bencana susulan di Lombok Barat maupun wilayah NTB lainnya.












