Mataram, Jurnalekbis.com – Partai Bulan Bintang (PBB) Nusa Tenggara Barat menegaskan tekad untuk bangkit dan kembali merebut kursi di DPR RI pada Pemilu 2029. Target tersebut disampaikan Ketua DPW PBB NTB, Nadirah Al-Habsyi, dalam konsolidasi internal partai yang menekankan pentingnya kerja keras, konsistensi organisasi, serta pemanfaatan teknologi digital dalam membangun kembali basis dukungan masyarakat.
Nadirah mengingatkan bahwa PBB memiliki sejarah politik di NTB yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Pada Pemilu 1999, PBB berhasil mengantarkan kadernya menjadi anggota DPR RI. Ia menyebut nama Hamzah Ndukal sebagai wakil PBB pertama dari NTB yang duduk di parlemen nasional.
“Sejarah itu menjadi pengingat bahwa Partai Bulan Bintang pernah berjaya di NTB. Insya Allah pada 2029 kita akan bangkit kembali dan mengirim kader ke DPR RI,” ujar Nadirah.
Menurutnya, kebangkitan partai tidak bisa dicapai secara instan. PBB NTB harus membangun kekuatan dari bawah dengan kerja yang terstruktur, menyeluruh, dan melibatkan seluruh jajaran pengurus. Ia menekankan bahwa soliditas internal menjadi kunci utama sebelum berbicara tentang dukungan eksternal.
Nadirah menyerukan empat prinsip utama yang harus dijalankan kader PBB, yakni kerja keras, kerja ikhlas, kerja cerdas, dan kerja tuntas. Prinsip tersebut, kata dia, menjadi modal dasar untuk membawa PBB kembali sebagai peserta pemilu yang kompetitif dan dipercaya publik.
Dalam waktu dekat, DPW PBB NTB menargetkan penguatan kepengurusan hingga tingkat paling bawah. Seluruh struktur, mulai dari DPW, DPC, hingga ranting, diminta siap mengisi dan mengaktifkan kepengurusan secara menyeluruh di kabupaten dan kota se-NTB.
Selain penguatan struktur, PBB NTB juga mulai menyiapkan kader dan calon legislatif yang akan bertarung pada Pemilu 2029. Nadirah menekankan pentingnya ketepatan dalam merekrut dan menempatkan kader, baik dari sisi kapasitas, integritas, maupun basis sosial yang dimiliki.
“Kerja tepat itu penting. Orang yang dibidik harus tepat, orang yang diajak bergabung juga harus tepat. Semua harus sesuai sasaran,” katanya.
Tak hanya mengandalkan metode konvensional, Nadirah menilai pemanfaatan teknologi informasi menjadi keharusan di era politik digital. Ia mendorong setiap DPC dan DPAC PBB di NTB untuk memiliki akun media sosial dan membangun jaringan komunikasi digital guna memperluas jangkauan sosialisasi partai.
Menurutnya, media sosial seperti Facebook dan Instagram, hingga forum daring dan webinar, harus dimaksimalkan sebagai sarana komunikasi politik sekaligus edukasi publik. Tantangan ini, kata Nadirah, harus dijawab dengan kesiapan kader dalam beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Penggunaan media sudah tidak bisa dihindari. Ini tantangan sekaligus peluang untuk mengembalikan kejayaan PBB,” tegasnya.
Dengan kombinasi penguatan struktur, kesiapan kader, dan strategi digital, PBB NTB optimistis dapat kembali menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan. Konsolidasi yang tengah berjalan disebut sebagai langkah awal menuju target besar PBB di Pemilu 2029, yakni kembali mengirim wakil dari NTB ke Senayan.












