BeritaBisnisDaerahEkonomiNews

BI Dorong Peningkatan Ekonomi Syariah Melalui Ekosistem Kemandirian Pesantren

×

BI Dorong Peningkatan Ekonomi Syariah Melalui Ekosistem Kemandirian Pesantren

Sebarkan artikel ini

JE-Lombok Timur- jurnalekbis.com/tag/bank/">Bank Indonesia terus memperluas ekosistem Halal Value Chain (Rantai Nilai Halal) dan dukungan pada Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Bank Indonesia secara konsisten mendorong pengembangan ekonomi berbasis society termasuk pesantren, salah satunya melalui program INFRATANI (Integrated Farming with Technology Information and Society) yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem rantai nilai halal yang berkelanjutan, berdaya saing dan inklusif sehingga dapat menjadi penggerak perekonomian daerah dan nasional.

“Sebagai tahap implementasi awal, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB (KpwBI Provinsi NTB) telah memilih 3 (tiga) Pondok Pesantren di Provinsi NTB untuk menjadi piloting program INFRATANI Binaan KPwBI Provinsi NTB dalam pengembangan komoditas cabai, diantaranya Pondok Pesantren Thohir Yasin, Pondok Pesantren Nurul Hakim, dan Pondok Pesantren Nurul Haramain,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Berry Arifsyah Harahap. Senin (15/1).

Baca Juga :  TGB Zainul Majdi : Agama dan Budaya Ajarkan Menjaga Lingkungan

Pada akhir tahun 2023, telah diselesaikan pembangunan Green House dan instalasi peralatan drip irrigation berbasis IoT di masing-masing Pondok Pesantren dimaksud. Selanjutnya pelaksanaan Kick Off Peresmian Green House Program Replikasi INFRATANI bertempat di Pondok Pesantren Thohir Yasin, Desa Lendang Nangka, Kec. Masbagik, Kab. Lombok Timur,

“Bahwa di tengah kondisi inflasi pangan yang tinggi, Bank Indonesia melihat Pondok Pesantren (Ponpes) memiliki kapasitas dalam mengembangkan produktivitas pangan dan dianggap mampu untuk berkontribusi dalam upaya pengendalian inflasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, program kemandirian pesantren dikaitkan dengan program GNPIP khususnya dalam pengembangan pertanian organik seperti beras, cabai, bawang merah, juga komoditas lainnya. Tahun 2023, terdapat 40 piloting program yang tersebar di 11 Kantor Perwakilan se-Indonesia dan KPwBI Provinsi NTB menjadi yang pertama melakukan Kick Off Program INFRATANI Pondok Pesantren.

 ”Pemberian Green House sendiri ditujukan untuk mendukung program pengendalian inflasi pangan dengan mendorong penanaman di masa off season melalui keunggulan dari Green House yang dapat membuat lingkungan di sekitar penanaman lebih terkontrol dan bisa memodifikasi cuaca saat musim hujan agar tanaman tidak terlalu basah, sehingga produksi menjadi maksimal dan diharapkan pertumbuhan menjadi lebih baik,” ujarnya.

Baca Juga :  Krisis Air di Gili Meno Berdampak Signifikan pada Pariwisata

Selain Green House, dukungan Bank Indonesia kepada Pondok Pesantren Thohir Yasin juga berupa kandang ternak ayam, pelatihan dan pendampingan budidaya organik dengan memanfaatkan limbah pesantren. Kedepannya, dalam kerjasama melalui program GNPIP, komoditas hasil produksi pesantren Thohir Yasin dapat disalurkan melalui kios yang dikelola oleh TPID Kota Mataram di pasar Kebon Roek untuk mendapatkan margin yang tepat guna mengendalikan harga pangan di pasar dan membangun ekosistem dari hulu, intermediate, dan hilir, serta pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan.

Sementara itu, Kepala Unit Ekonomi PPSM Thohir Yasin, Syahrulloh menyampaikan bahwa intervensi BI NTB selama ini dengan mengadakan pelatihan penggunaan  MA11 untuk fermentasi kompos pupuk organik mampu memberikan dampak yang begitu besar. Pesantren dapat menekan biaya produksi hingga 50 persen. Lebih rinci, pertanian organik dapat menekan biaya hingga Rp1.500.00,- sedangkan pertanian konvensional memakan biaya produksi hingga Rp 4.000.000,-.

Baca Juga :  Pertamina Beri Sanksi Tegas 12 SPBE Curang Isi Tabung Gas Elpiji Kurang!

“Dengan pupuk organik, produksi meningkat, biaya produksi turun. Pemasarannya juga tidak susah karena banyak masyarakat yang bisa langsung beli di sekitar Green House,” ucap Syahrulloh.

Selaras dengan penyampaian tersebut, TGKH. Isma’il Thohir, Mudir ‘Am Pondok Pesantren Thohir Yasin menjelaskan manfaat dari bantuan sosial minimarket di Pondok Pesantren Thohir Yasin yang diberikan oleh BI NTB berhasil membantu biaya operasional pesantren bahkan dapat memberikan beasiswa kepada 250 santri sampai dengan akhir tahun 2023.

“Terima kasih kepada BI NTB untuk dukungannya kepada Ponpes Thohir Yasin, hasil pertanian Ponpes yang begitu baik dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan ” ujar TGKH. Isma’il Thohir.

Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan kegiatan Workshop UMKM yang diikuti oleh kurang lebih 50 peserta terdiri dari santri, pengajar, sampai dengan UMKM di sekitar pondok pesantren. Rangkaian kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata BI NTB dalam mengembangkan perekonomian khususnya ekonomi syariah sehingga menjadi wasilah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *