Mataram, Jurnalekbis.com- Pada tahun 2024, perekonomian Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat mengalami pertumbuhan signifikan yang dipicu oleh peningkatan ekspor mencapai 967,96% (year-on-year/yoy). Salah satu faktor penting yang mendorong pertumbuhan ini adalah peran aktif Bank Indonesia (mandalika-siap-gelar-motogp-persiapan-maksimal-mgpa/" target="_blank" rel="noopener">BI) dalam mendukung pengembangan potensi daerah dan menembus pasar internasional. Salah satu bentuk dukungan nyata tersebut adalah pelepasan ekspor produk anyaman rotan home décor ke Jerman.
Pada bulan September 2024, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB resmi melepas ekspor produk home décor anyaman rotan ke Jerman. Ekspor tersebut terdiri dari dua kontainer yang berisi produk anyaman rotan hasil karya UMKM setempat. Ekspor ini menjadi bukti konkret dari berbagai upaya sinergis yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap, menyatakan bahwa ekspor ini merupakan hasil kerja sama dari berbagai pihak yang terlibat, mulai dari fasilitasi perizinan ekspor hingga pelaksanaan business matching antara pelaku UMKM dengan calon pembeli internasional. Tak hanya itu, pengiriman sampel produk UMKM juga telah dilakukan untuk memperkenalkan produk-produk unggulan NTB kepada buyer di pasar global.
Produk-produk home décor berbahan dasar rotan ternyata sangat diminati oleh pembeli di Eropa, khususnya Jerman, serta negara-negara di kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi. Menurut Berry Arifsyah Harahap, tingginya minat pasar internasional terhadap produk home décor berbahan rotan membuka peluang besar bagi peningkatan ekspor NTB di masa mendatang.
“Kabupaten Sumbawa Besar juga memiliki potensi lahan rotan yang tinggi, sehingga dapat menjadi sumber bahan baku utama bagi produk home décor yang akan diekspor ke mancanegara,” ungkap Berry Arifsyah.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten II Pemerintah Provinsi NTB, Fathul Gani, M.Si., memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas inisiasinya dalam mendorong potensi daerah melalui ekspor anyaman rotan. Ia menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar pihak terkait dalam mendukung produk lokal agar mampu bersaing di pasar global.
“Proses produksi yang masih manual menjadi salah satu tantangan di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Namun, dengan kerja sama antara berbagai pihak, kita dapat mendukung produk lokal agar lebih dikenal dan mendorong kesejahteraan masyarakat NTB,” ujar Fathul Gani.
Proses produksi manual dalam pembuatan produk anyaman rotan memang masih menjadi tantangan tersendiri bagi para pengrajin di NTB. Di era di mana teknologi produksi semakin maju, masih banyak pengrajin yang tetap mengandalkan teknik-teknik tradisional dalam membuat produk. Meskipun demikian, tantangan ini tidak menghalangi semangat para pelaku UMKM di NTB untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka.
Pemilik PT Fatih Crafts Lombok, salah satu UMKM yang terlibat dalam ekspor ini, turut hadir dalam pelepasan ekspor dan memperkenalkan berbagai produk anyaman rotan yang akan dikirim ke Jerman. Dalam dua kontainer yang dikirim, terdapat tiga jenis warna basket yaitu coklat (brown), alami (natural), dan putih, dengan beragam ukuran dan desain.
Dengan adanya permintaan yang terus meningkat dari pasar internasional, UMKM seperti PT Fatih Crafts Lombok terus berupaya meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pasar mereka. Bank Indonesia dan OPD terkait juga memberikan dukungan penuh dalam hal pembinaan, pengembangan produk, hingga pengurusan izin ekspor.
Ekspor anyaman rotan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat NTB. Dengan potensi bahan baku rotan yang melimpah, NTB memiliki kesempatan besar untuk menjadi salah satu pusat produksi home décor berbahan dasar rotan yang berkualitas tinggi di Indonesia.
Bank Indonesia bersama dengan pemerintah daerah NTB terus berkomitmen untuk mengembangkan potensi-potensi lokal yang ada, termasuk memanfaatkan lahan-lahan rotan yang ada di Kabupaten Sumbawa Besar sebagai sumber bahan baku utama.
Keberhasilan pelepasan ekspor produk anyaman rotan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang membuka jalan bagi produk-produk lokal NTB lainnya untuk menembus pasar internasional. Dengan dukungan dari berbagai pihak, seperti Bank Indonesia dan pemerintah daerah, diharapkan semakin banyak UMKM di NTB yang mampu memperluas jangkauan pasar mereka hingga ke luar negeri.
Fokus pengembangan potensi rotan di NTB, khususnya di Kabupaten Sumbawa Besar, juga memberikan harapan bagi peningkatan ekonomi daerah. Dalam jangka panjang, pengembangan sektor ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat serta menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk setempat.
Selain memberikan dukungan dalam bentuk fasilitasi perizinan ekspor dan business matching, Bank Indonesia juga aktif berperan dalam mendampingi pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kapasitas produksi mereka. Dalam hal ini, sinergi antara Bank Indonesia, OPD, dan pelaku UMKM sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Melalui program-program pembinaan yang berkelanjutan, diharapkan pelaku UMKM di NTB tidak hanya mampu memproduksi barang yang berkualitas, tetapi juga memahami proses pemasaran dan ekspor sehingga produk mereka dapat bersaing di pasar global.