Mataram, Jurnalekbis.com – Proses penjaringan calon direksi Bank NTB Syariah memasuki babak krusial. Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) telah menuntaskan tugasnya dalam melakukan seleksi awal, menghasilkan 25 nama kandidat terbaik yang akan melaju ke tahap wawancara mendalam. Dari total 97 pendaftar yang antusias, sebanyak 72 nama harus terhenti perjalanannya dalam seleksi yang dikenal ketat ini.
Pengumuman 25 nama yang lolos disampaikan langsung oleh Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Bank NTB Syariah, H. Wirajaya Kusuma, didampingi Sekretaris Pansel, Prof. Riduan Mas’ud, dan Anggota Pansel, Prof. Zainal Asikin, pada Jumat (23/5/2025). Keputusan ini merupakan hasil saringan berlapis yang dimulai dari seleksi administrasi, yang sebelumnya telah mereduksi jumlah pendaftar menjadi 28 orang.
“Proses seleksi yang dilakukan LPPI berjalan dengan sangat baik dan profesional. Kami mengapresiasi kerja keras mereka dalam menyaring talenta-talenta terbaik untuk memimpin Bank NTB Syariah ke depan,” ujar H. Wirajaya Kusuma.
Setelah melewati saringan administrasi dan penilaian awal oleh LPPI, 25 kandidat terpilih kini akan menghadapi tahapan selanjutnya, yaitu wawancara mendalam oleh Tim Pansel. Proses ini akan menjadi penentu akhir sebelum nama-nama calon direksi diserahkan kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB).
Prof. Riduan Mas’ud menjelaskan bahwa wawancara mendalam ini akan menggali lebih dalam kompetensi, pengalaman, dan yang tak kalah penting, kesesuaian visi dan misi para kandidat dengan arah pengembangan Bank NTB Syariah serta visi misi Pemerintah Provinsi NTB di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur.
“Kami tidak hanya mencari sosok yang kompeten di bidang perbankan syariah, tetapi juga individu yang memiliki visi yang selaras dengan cita-cita memajukan daerah. Kesesuaian pandangan dengan pimpinan daerah menjadi aspek penting dalam penilaian kami,” tegas Prof. Riduan.
Tim Pansel telah menetapkan tiga kategori standar hasil penilaian bagi para calon direksi, yaitu “Disarankan” (nilai di atas 80), “Dipertimbangkan” (nilai 70-79,9), dan “Tidak Disarankan” (nilai di bawah 70). Standar ini akan menjadi panduan bagi Pansel dalam memberikan rekomendasi kepada Gubernur.

“Kami tidak mematok jumlah pasti nama yang akan diserahkan kepada Bapak Gubernur. Bisa saja sembilan nama, tujuh nama, atau berapa pun yang memenuhi kriteria ‘Disarankan’ atau ‘Dipertimbangkan’ dengan nilai terbaik. Kualitas kandidat menjadi prioritas utama,” imbuh Wirajaya.
Tim Pansel menargetkan proses wawancara mendalam dengan 25 kandidat ini akan tuntas pada akhir Mei 2025. Selanjutnya, rekomendasi nama-nama calon direksi akan segera diserahkan kepada Gubernur NTB pada tanggal 1 Juni 2025.
“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan tugas ini sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Tanggal 1 Juni, apapun hasilnya, rekomendasi nama-nama terbaik akan kami serahkan kepada Bapak Gubernur untuk proses selanjutnya,” tandas Wirajaya dengan optimis.
Bank NTB Syariah saat ini tengah mencari sosok-sosok handal untuk mengisi lima posisi strategis dalam jajaran direksinya. Kelima posisi tersebut meliputi:
- Direktur Utama
- Direktur Dana dan Jasa
- Direktur Pembiayaan
- Direktur Keuangan dan Operasional
- Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
Pengisian posisi-posisi kunci ini diharapkan dapat memperkuat struktur organisasi Bank NTB Syariah, meningkatkan kinerja, dan semakin berkontribusi pada pembangunan ekonomi syariah di Nusa Tenggara Barat.
Proses seleksi calon direksi Bank NTB Syariah ini menunjukkan betapa pentingnya integritas dan kompetensi dalam industri perbankan. Dengan jumlah pendaftar yang mencapai hampir seratus orang, persaingan untuk menduduki kursi kepemimpinan di bank daerah ini terbilang sangat ketat.
Langkah LPPI dalam melakukan penjaringan awal menjadi krusial untuk memastikan bahwa kandidat yang melaju ke tahap selanjutnya benar-benar memiliki kualifikasi yang dibutuhkan. Penggunaan standar penilaian yang jelas dan terukur juga menunjukkan komitmen untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan mampu membawa Bank NTB Syariah menuju arah yang lebih baik.
Tahap wawancara mendalam yang akan dilakukan oleh Tim Pansel akan menjadi momen penting untuk menguji visi, misi, dan pemahaman para kandidat mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Bank NTB Syariah. Selain itu, keselarasan dengan kebijakan dan arah pembangunan daerah yang dicanangkan oleh pemerintah provinsi juga akan menjadi pertimbangan utama.