Jurnalekbis.com – Dukun adalah seseorang yang dianggap memiliki kemampuan supranatural untuk menyembuhkan penyakit, meramal masa depan, atau memberikan solusi atas berbagai permasalahan hidup melalui cara-cara yang tidak rasional dan di luar ilmu pengetahuan. Dalam berbagai budaya, dukun sering dikaitkan dengan praktik perdukunan, ilmu hitam, dan penggunaan bantuan makhluk gaib.
Praktik Perdukunan dalam Masyarakat
Praktik perdukunan telah ada sejak zaman dahulu dan berkembang dalam berbagai bentuk di banyak masyarakat. Beberapa praktik perdukunan meliputi:
- 1" data-spread="false">
- Pengobatan Alternatif – Menggunakan mantra, ramuan tradisional, atau ritual tertentu untuk menyembuhkan penyakit.
- Ramalan dan Peramalan – Menggunakan media seperti kartu tarot, garis tangan, atau benda lainnya untuk meramalkan masa depan.
- Santet dan Ilmu Hitam – Menggunakan kekuatan gaib untuk menyakiti orang lain atau mencapai tujuan tertentu.
- Pembuatan Jimat dan Azimat – Menjual benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan khusus untuk perlindungan atau keberuntungan.
Pandangan Islam terhadap Dukun dan Perdukunan
Dalam Islam, praktik perdukunan sangat dikecam karena bertentangan dengan ajaran tauhid dan mengarah pada kesyirikan. Beberapa dalil yang menjelaskan larangan ini antara lain:
1. Larangan Percaya kepada Dukun
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang mendatangi seorang dukun atau peramal lalu membenarkan perkataannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan bahwa percaya kepada dukun dapat membatalkan iman seseorang karena mengandung unsur kesyirikan.
2. Dukun Tidak Mengetahui yang Ghaib
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Katakanlah, tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah.” (QS. An-Naml: 65)
Ayat ini menegaskan bahwa hanya Allah yang mengetahui hal-hal ghaib, dan klaim dukun yang mengaku mengetahui masa depan adalah kebohongan.
3. Perdukunan adalah Tipu Daya Setan
Dukun sering kali bekerja sama dengan jin atau setan untuk mendapatkan informasi atau kekuatan tertentu. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al-Jin: 6)
Ayat ini menunjukkan bahwa meminta bantuan jin justru memperburuk keadaan seseorang, bukan memperbaikinya.
4. Syirik adalah Dosa Besar
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An-Nisa: 48)
Syirik adalah dosa yang paling besar dalam Islam. Mengandalkan dukun sama dengan menyekutukan Allah, karena seseorang meyakini bahwa ada kekuatan selain Allah yang dapat memberikan manfaat atau mudarat.
Cara Menghindari Perdukunan
Agar tidak terjerumus ke dalam praktik perdukunan, umat Islam harus:
- Menguatkan Tauhid – Meyakini bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan atas segala sesuatu.
- Meningkatkan Ilmu Agama – Memahami ajaran Islam yang benar agar tidak mudah terpengaruh oleh perdukunan.
- Menjauhi Media yang Mempromosikan Perdukunan – Seperti acara televisi, buku, atau konten yang menampilkan praktik perdukunan.
- Menghindari Jimat dan Azimat – Tidak menggunakan benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan magis.
- Bertawakal kepada Allah – Memohon perlindungan hanya kepada Allah melalui doa-doa yang diajarkan dalam Islam.