BisnisNews

Stok Beras NTB Aman! Bulog Serap Gabah Petani Melebihi Ekspektasi

×

Stok Beras NTB Aman! Bulog Serap Gabah Petani Melebihi Ekspektasi

Sebarkan artikel ini
Stok Beras NTB Aman! Bulog Serap Gabah Petani Melebihi Ekspektasi
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com- Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) NTB mencatatkan kinerja gemilang dalam penyerapan gabah dan beras petani lokal hingga 27 April 2025. Tak tanggung-tanggung, Bulog NTB berhasil melampaui target serapan yang ditetapkan, mengamankan stok pangan strategis menjelang potensi musim paceklik.

Kepala Perum Bulog Kanwil NTB, Sri Muniati, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berhasil menyerap sebanyak 191.700 ton gabah dan beras setara beras. Angka ini setara dengan 51,11 persen dari target serapan tahun 2025 yang sebesar 179.600 ton setara beras. Pencapaian ini menjadi angin segar bagi ketahanan pangan di NTB, sekaligus menunjukkan sinergi yang kuat antara Bulog, pemerintah daerah, TNI, Polri, dan para penyuluh pertanian.

“Sampai dengan 27 April 2025, kami telah melakukan serapan gabah dan beras dalam negeri dengan total sebanyak 191.700 ton setara beras, atau 51,11 persen dari target,” ujar Sri Muniati dalam keterangan resminya, Senin (28/4/2025).

Lebih lanjut, Sri Muniati merinci bahwa dari total serapan tersebut, sebanyak 147.000 ton merupakan gabah kering panen (GKP). Angka ini bahkan melampaui target serapan GKP yang ditetapkan sebesar 191 ribu ton.

Baca Juga :  NTB Masih Berpotensi Hujan Tinggi di Dasarian III Maret 2024

“Untuk gabah kering panen, realisasi serapan kami sudah mencapai 134 persen dari target. Dan kami akan terus memaksimalkan serapan GKP hingga akhir April ini, mengingat masih ada beberapa lahan yang panen,” tegasnya.

Keberhasilan Bulog NTB dalam melampaui target serapan gabah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Sri Muniati menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi NTB, pemerintah kabupaten/kota se-NTB, Korem 162 Wirabakti, serta seluruh jajaran Kodim di seluruh NTB. Dukungan dari para Babinsa dan Danramil di tingkat desa dan kecamatan dinilai sangat membantu Bulog dalam mendapatkan informasi akurat mengenai rencana panen petani, sehingga proses serapan dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan efektif.

“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota se-NTB, termasuk Korem 162 Wirabakti dan seluruh Kodim. Dukungan dari para Babinsa dan Danramil di setiap desa dan kecamatan sangat membantu kami mendapatkan informasi rencana panen dan menindaklanjuti serapannya,” ungkap Sri Muniati.

Selain itu, peran Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) di tingkat desa dan kecamatan juga tidak luput dari apresiasi Bulog NTB. Pendampingan yang diberikan PPL kepada para petani dalam proses panen dinilai sangat berkontribusi terhadap kualitas gabah yang diserap oleh Bulog.

Baca Juga :  Gunakan PLN Mobile, Laporkan Gangguan Listrik dengan Mudah

Dalam proses serapan ini, Bulog NTB tetap berpegang pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan, yaitu Rp 6.500 per kilogram untuk gabah kering panen dan Rp 12.000 per kilogram untuk beras. Harga ini diharapkan dapat memberikan kepastian bagi petani sekaligus menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen.

Dengan serapan yang optimal, Bulog NTB kini memiliki stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang sangat memadai. Sri Muniati mengungkapkan bahwa stok CBP yang dikuasai oleh Kanwil NTB saat ini mencapai 105 ribu ton setara beras. Jumlah ini dinilai sangat cukup untuk mengantisipasi kebutuhan penyaluran sewaktu-waktu jika pemerintah memberikan penugasan.

“Stok cadangan pemerintah yang kami kuasai saat ini sebanyak 105 ribu ton setara beras. Stok ini sangat memadai, dan kami siap melakukan penyaluran kapan saja jika ada penugasan dari pemerintah. Beras yang kami simpan juga merupakan kualitas terbaik hasil pengolahan dari mitra-mitra kami di seluruh NTB,” jelas Sri Muniati.

Meskipun demikian, Bulog NTB masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah terkait rencana penyaluran CBP. Pihaknya memastikan akan selalu siap menjalankan tugas penyaluran sesuai dengan kebutuhan dan arahan yang diberikan.

Baca Juga :  Soul GT Berganti Nama! Yamaha Ego Avantiz 2024 Meluncur di Malaysia

Lebih lanjut, Sri Muniati menanggapi perihal harga beras medium di pasaran yang terpantau sedikit lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah. Saat ini, harga beras medium di pasaran NTB berkisar Rp 13.000 per kilogram, sedikit di atas HET yang sebesar Rp 12.500 per kilogram. Menurut Sri Muniati, selisih harga ini kemungkinan disebabkan oleh biaya kemasan dan faktor lain yang ditambahkan oleh pedagang di pasaran umum.

“Harga beras medium di pasaran memang sedikit tinggi di atas HET pemerintah, sekitar Rp 13.000. Mungkin ada biaya kemasan dan lain-lain yang ditambahkan di pasaran umum. Namun, secara keseluruhan, harga masih cukup terkendali dan panen masih berlangsung di banyak tempat,” terangnya.

Sri Muniati menegaskan bahwa Bulog NTB akan terus berupaya melakukan penyerapan gabah kering panen secara optimal. Ia berharap program serapan ini dapat terus berlanjut demi menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di NTB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *