Lombok Barat, Jurnalekbis.com – Kepolisian Sektor (Polsek) Sekotong mengambil langkah proaktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukumnya. Salah satu upaya yang ditingkatkan adalah pelaksanaan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD), dengan fokus utama pada pencegahan tindak pidana pencurian dengan pemberatan (Curat), pencurian dengan kekerasan (Curas), dan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), yang lebih dikenal dengan istilah kejahatan 3C.
Pada Selasa dini hari, 28 April 2025, sekitar pukul 01.21 WITA hingga selesai, personel Polsek Sekotong menggelar patroli intensif yang menyasar Dusun Empol, Desa Persiapan Empol, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Dalam operasi senyap tersebut, fokus utama patroli tertuju pada kandang-kandang komunal yang menjadi tempat penyimpanan hewan ternak sapi milik warga setempat.
Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., melalui Kapolsek Sekotong, Iptu I Ketut Suriarta, SH., M.I.Kom., menegaskan bahwa kegiatan patroli pada jam-jam rawan seperti dini hari merupakan langkah preventif yang krusial dalam memberikan rasa aman kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya para peternak.
“Kami secara rutin melaksanakan patroli di wilayah-wilayah yang dianggap rawan terjadinya tindak kejahatan, terutama pada malam hingga dini hari. Kali ini, sasaran kami adalah kandang-kandang ternak milik warga di Dusun Empol,” ujar Iptu I Ketut Suriarta saat dikonfirmasi usai pelaksanaan patroli. Langkah ini menunjukkan keseriusan Polsek Sekotong dalam melindungi aset berharga milik warga dan mencegah terjadinya kerugian akibat aksi pencurian.
Dalam setiap pelaksanaan patroli, personel Polsek Sekotong tidak hanya sekadar melakukan pengawasan statis. Mereka aktif berinteraksi dengan warga yang ditemui di lapangan. Pendekatan yang diterapkan adalah menyampaikan himbauan dan pesan-pesan Kamtibmas secara tegas namun tetap humanis.
Petugas kepolisian memberikan edukasi kepada warga mengenai pentingnya kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar dan potensi ancaman kejahatan, dengan penekanan khusus pada pencegahan pencurian hewan ternak. Mengingat bahwa Dusun Empol merupakan wilayah dengan mayoritas penduduk yang memiliki hewan ternak, sosialisasi ini dianggap sangat penting untuk meningkatkan kesadaran kolektif.
“Kami juga mengajak warga untuk bersinergi dengan aparat kepolisian dalam menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif. Jika ada hal-hal yang mencurigakan, jangan ragu untuk segera melaporkannya kepada kami,” imbuh Iptu I Ketut Suriarta. Himbauan ini bertujuan untuk membangun kemitraan yang kuat antara polisi dan masyarakat, di mana informasi dari warga menjadi mata dan telinga kepolisian dalam mendeteksi potensi gangguan keamanan.
Kehadiran personel kepolisian di tengah-tengah masyarakat pada jam-jam rawan seperti dini hari ternyata mendapatkan respon yang sangat positif dari warga Dusun Empol. Mereka merasakan langsung dampak kehadiran polisi dalam memberikan rasa aman dan nyaman di lingkungan tempat tinggal mereka.
Beberapa warga secara langsung menyampaikan apresiasi kepada pihak kepolisian atas respons cepat dan kehadiran aktif dalam menjaga keamanan lingkungan mereka. Patroli yang dilakukan dianggap sebagai bentuk nyata kepedulian dan komitmen polisi dalam melindungi masyarakat.
Hasil dari kegiatan patroli yang dilaksanakan oleh personel Polsek Sekotong pada dini hari tersebut menunjukkan bahwa kehadiran anggota kepolisian di tengah masyarakat, terutama pada jam-jam rawan, dapat dirasakan secara langsung manfaatnya dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif. Tidak ada laporan kejadian kriminalitas selama pelaksanaan patroli, yang mengindikasikan bahwa langkah preventif yang diambil cukup efektif.
Kegiatan patroli yang dilaksanakan oleh personel Polsek Sekotong ini berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif. Tidak ada insiden atau gangguan yang berarti selama pelaksanaan tugas. Hal ini menunjukkan kesiapan dan profesionalisme anggota kepolisian dalam menjalankan tugasnya.
