Lombok Barat, Jurnalekbis.com – Suara adukan semen, hentakan cangkul, dan tawa ringan warga berpadu di bawah terik matahari menjadi pemandangan khas di Dusun Gubuk Sayang, Desa Giri Madia, Kecamatan Lingsar, Senin (27/10/2025). Di lokasi itu, anggota TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1606 Mataram tengah berjibaku menyelesaikan pembangunan talud yang menjadi salah satu target utama kegiatan tahun ini.
Kepala Desa Giri Madia, Samiudin, mengatakan pembangunan talud tersebut sangat penting untuk melindungi lahan pertanian warga dari ancaman longsor dan erosi yang kerap terjadi saat musim hujan.
“Pembangunan talud ini sangat krusial karena menjaga tanah pertanian agar tidak tergerus. Kami bersyukur TNI hadir membantu mempercepat prosesnya. Sekarang progresnya sudah mencapai 90 persen,” ujarnya di sela kegiatan.
Talud sepanjang ratusan meter itu menjadi bagian dari proyek TMMD ke-126 Kodim 1606 Mataram yang difokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar desa, mulai dari pembukaan jalan baru, pembuatan gorong-gorong, hingga talut penahan tanah. Semua kegiatan itu bertujuan membuka akses transportasi dan memperlancar aktivitas ekonomi masyarakat di kaki rinjani/">Gunung Rinjani.
Menariknya, kegiatan tersebut tidak hanya dikerjakan oleh aparat TNI, melainkan juga melibatkan warga setempat. Kepala Desa, anggota Yonif 742/SWY, serta Komandan Satuan Setingkat Kompi (Dan SSK) TMMD ke-126 Kapten Inf Safarudin ikut turun langsung membantu proses pembangunan.
“Semangat gotong royong inilah yang menjadi roh dari TMMD. Kami tidak hanya membangun fisik, tapi juga membangun kebersamaan dan semangat persatuan antara TNI dan masyarakat,” tegas Kapten Safarudin sambil memanggul batu di lokasi pekerjaan.
Menurutnya, pembangunan fisik seperti talud dan jalan hanyalah satu sisi dari kegiatan TMMD. Lebih dari itu, program ini juga menjadi sarana memperkuat hubungan emosional antara prajurit dan masyarakat.
“Kami ingin TNI benar-benar hadir di tengah rakyat, tidak hanya sebagai pelindung tapi juga mitra dalam membangun desa,” tambahnya.
Keterlibatan warga terlihat nyata sejak pagi. Beberapa di antara mereka bahu membahu mengangkut pasir, menata batu, hingga mengaduk semen bersama prajurit. Bagi warga Giri Madia, kehadiran TNI bukan hanya membawa pembangunan, tetapi juga semangat baru.
“Talud ini sangat penting untuk kami, karena selama ini kalau hujan deras sering terjadi longsor kecil di sawah. Sekarang lahannya lebih aman,” kata Rahman, salah seorang warga yang ikut bekerja. Ia juga berharap agar ke depan pembangunan seperti ini terus berlanjut di wilayah lain yang masih rawan longsor.
Selain manfaat praktis, suasana gotong royong di lokasi TMMD juga membawa dampak sosial yang kuat. Anak-anak dan remaja tampak antusias membantu membersihkan sekitar lokasi, sementara ibu-ibu menyiapkan makanan bagi para pekerja.
“Semoga talud ini jadi manfaat jangka panjang dan simbol kerja sama yang solid antara TNI dan masyarakat,” ujar seorang warga sambil tersenyum puas melihat hasil kerja bersama.
Dengan capaian progres yang hampir rampung, TMMD ke-126 di Desa Giri Madia diproyeksikan selesai tepat waktu. Setelah pembangunan talud rampung, Satgas TMMD akan melanjutkan ke tahap finishing jalan penghubung antar dusun.
Program TMMD ini sekali lagi membuktikan bahwa kolaborasi antara TNI dan masyarakat bukan sekadar slogan. Di tengah panasnya matahari dan beratnya pekerjaan, tumbuh rasa kebersamaan yang menjadi fondasi kuat bagi pembangunan desa yang berkelanjutan.
