Lombok Tengah, Jurnalekbis.com — Ajang balap mobil Formula 4 dipastikan akan digelar di Sirkuit Mandalika mulai 2026. Rencana tersebut disebut sebagai langkah awal membangun kembali jalur pembinaan pembalap roda empat di Indonesia, sekaligus membuka peluang Mandalika menjadi pintu gerbang menuju ajang balap mobil kelas dunia, termasuk Formula 1.
CEO Formula 4 Indonesia, Michael Indradjaja, mengatakan kehadiran Formula 4 di Mandalika lahir dari evaluasi panjang terhadap terputusnya jenjang pembinaan pembalap nasional. Selama ini, banyak pembalap muda Indonesia yang berhenti di level gokart tanpa memiliki jalur lanjutan ke balap formula.
“Generasi dari gokart itu terputus di rantai Formula. Karena itu kami berinisiatif membawa Formula 4 ke Indonesia,” ujar Michael saat ditemui di Mandalika. Sabtu (13/12).
Menurutnya, penyelenggaraan Formula 4 ini mendapat dukungan penuh dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA) yang memberikan keleluasaan teknis dan operasional bagi promotor. Dukungan tersebut dinilai krusial untuk pengembangan motorsport roda empat di Tanah Air.
“Ini pergerakan yang digerakkan oleh MGPA. Kami diberi kebebasan, termasuk dalam proses teknis dan pelaporan. Ini penting untuk kemajuan motorsport Indonesia,” katanya.
Michael memastikan, seri balap Formula 4 akan mulai digelar pada Agustus 2026, dengan minimal dua seri balapan dalam setahun, yakni pada Agustus dan Oktober. Mandalika dipastikan menjadi tuan rumah utama.
Peserta balapan tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari kawasan Asia Tenggara dan Asia secara luas. Bahkan, pembalap Eropa yang bermukim di Asia disebut berpotensi ikut ambil bagian.
“Ini kelas Asia. Kita berharap pembalap lokal ikut, tapi juga pembalap Asia Tenggara dan Asia lainnya. Banyak juga pembalap Eropa yang tinggal di Asia dan tertarik bermain Formula 4 di Mandalika,” jelasnya.
Dari sisi teknis, Michael menilai Sirkuit Mandalika sudah sangat memadai untuk menggelar balap Formula 4. Ia menyebut homologasi sirkuit Mandalika telah memenuhi standar tinggi.
“Grade Mandalika ini sudah bisa dipakai untuk Formula, bahkan sampai MotoGP. Jadi untuk Formula 4 tidak ada masalah,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengakui bahwa untuk menggelar Formula 1 masih diperlukan berbagai tahapan dan dukungan lanjutan. Namun, Formula 4 diyakini menjadi pintu masuk yang realistis.
“Formula 1 ke depannya masih diusahakan. Paling tidak, Formula 4 ini adalah pintu gerbang menuju ke sana,” tegas Michael.
Sementara itu, Vice President Operation MGPA, Try Agung Hartanto, menambahkan bahwa kesiapan sebuah ajang balap formula tidak hanya bergantung pada sirkuit. Faktor homologasi, akomodasi, logistik, hingga kendaraan pendukung juga menjadi syarat penting.
“Bukan cuma sirkuit. Homologasi, akomodasi, mobil, kapasitas pendukung itu semua harus terpenuhi,” ujar Try.
Ia menyebut kehadiran Formula 4 di Mandalika menjadi momentum penting. MGPA melihat ajang ini sebagai langkah awal yang bisa membuka peluang lebih besar di masa depan, tergantung dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
“Kita bersyukur Formula 4 sudah ada di sini. Ini pintu. Ke depan, kalau ada dukungan pemerintah, kita tidak tahu bisa berkembang ke level yang lebih tinggi,” katanya.
Dengan rencana ini, Mandalika kembali menegaskan posisinya bukan hanya sebagai tuan rumah balap motor internasional, tetapi juga mulai menancapkan pijakan serius di dunia balap mobil formula.
