BeritaBisnisDaerahEkonomiNews

Amankan Stok Pangan 2024, Ini Yang Dilakukan Bulog NTB

×

Amankan Stok Pangan 2024, Ini Yang Dilakukan Bulog NTB

Sebarkan artikel ini
Kunjungi Sosial Media Kami

JE-Mataram- Untuk menjaga stok pangan di 2024 dan sebagai penyaluran untuk bantuan pangan dan cadangan jurnalekbis.com/tag/beras/">beras pemerintah (CBP), karena musim panen raya akan mundur, Bulog NTB mendatangkan sebanyak 17 ribu ton beras dari luar daerah.

Pimpinan Wilayah Bulog NTB David Susanto mengatakan, jika melihat kondisi stok bulog untuk penyaluran sampai Februari 2024 dengan asumsi di Januari 2024 NTB masih memiliki stok kurang lebih 2 ribuan ton, dengan asumsi tidak ada tambahan program bapang di Desember 2023, Januari 2024 dan seterusnya.

“Akhirnya kita menghitung ulang dan kemungkinan ada tambahan bapang. Stok kami hanya cukup bulan desember nanti. Makanya kita akan mendatangkan beras dari daerah lain sebanyak 17 ribu ton untuk masuk ke NTB,” ungkap David Susanto, kepada awak media saat ditemui, Senin (13/11).

Baca Juga :  81 Emiten Telat Laporkan Keuangan, BEI Jatuhkan Sanksi Denda Rp 50 Juta

Ditegaskan masuknya beras dari luar daerah, yang dikenal dengan Lumbung pangan nasional ini, hanya sekedar untuk memperkuat stok dan hanya untuk penyaluran. Baik itu bapang maupun CBP, karena rata-rata beras yang dibutuhkan untuk penyaluran bapang maupun CPB ini setiap bulan dibutuhkan kurang lebih 8.500 ton.

“Memang tidak ada pilihan lain, satu-satunya hanya itu. Karena walaupun kita melihat, monitor ke wilayah NTB, itu setiap hari ada panenan, setiap hari juga ada yang menanam. Tapi kan kondisi gabah saat ini sudah tinggi, sekitar start 7.000 (per kilogram,red) gabah basah saja, sementara pengadaan bulog hanya 5.000 ditingkat petani,” jelasnya.

Tentunya selisih harganya mencapai Rp2.000, tentunya tidak memungkinkan bulog untuk melaksanakan pengadaan. Demikian juga waktu panen raya 2024, beberapa lembaga institusi sudah merilis kondisi cuaca atau el nino panen raya akan mundur. Kemudian kemungkinan panen raya di NTB pada posisi akhir Maret 2024 atau April 2024. Sedangkan posisi April tahun depan ada lebaran dan kebutuhan beras akan naik cukup tinggi karena mereka menyiapkan untuk lebaran.

Baca Juga :  Transformasi Hilux Rangga: Dari Pick-Up Menjadi SUV Keluarga

“Tentunya ketika panen harga akan tertahan. Jadi mungkin bulog nanti ketika harga sesuai HPP pada akhir April setelah lebaran atau Mei. Yang awalnya Maret itu sudah pengadaan, itu akan mundur 1,5 bulan sampai 2 bulan,” terangnya.

Nantinya untuk beras dari luar daerah datang dilakukan secara bertahap, tidak langsung dimasukkan sebanyak 17 ribu ton. Kemudian bulog akan terus mengevaluasi dan pihaknya ketika panen raya akan mengoptimalkan semaksimal mungkin menyerap dari hasil panen petani lokal.

“Jadi sebelum panen raya itu sudah kita berhenti memasukkan dan kita hitung masuknya itu ideal mungkin berapa. Kalau tidak memasukan beras luar, ya resikonya kita tidak bisa menjalankan program bantuan pangan itu,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *