Mataram, Jurnalekbis.com – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan perkembangan positif dalam keadaan ketenagakerjaan pada Agustus 2024. Menurut data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, jumlah angkatan kerja di NTB mencapai 3,19 juta orang. Angka ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 216,34 ribu orang dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kepala BPS NTB, Wahyudi, menyampaikan bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di NTB juga menunjukkan tren peningkatan, yakni naik sebesar 3,92 persen poin jika dibandingkan dengan Agustus 2023. “Kenaikan ini mencerminkan semakin banyaknya masyarakat yang terlibat dalam aktivitas ekonomi, baik formal maupun informal,” ujar Wahyudi. Selasa (5/11).
Dari total angkatan kerja, sebanyak 3,11 juta orang tercatat bekerja pada Agustus 2024, meningkat sebanyak 212,57 ribu orang dari tahun lalu. Lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yang menyerap tambahan tenaga kerja sebanyak 152,48 ribu orang. Pertumbuhan sektor ini penting untuk menopang ekonomi daerah, mengingat NTB memiliki potensi besar dalam sektor pertanian.

Di sisi lain, jumlah penduduk yang bekerja dalam kegiatan formal mencapai 915,85 ribu orang, yang berarti sekitar 29,49 persen dari total angkatan kerja. Ini adalah peningkatan sebesar 1,79 persen poin dibandingkan Agustus 2023. “Pekerjaan formal merupakan salah satu indikator kesehatan ekonomi dan stabilitas ketenagakerjaan di NTB,” jelas Wahyudi.
Namun, di tengah pertumbuhan ini, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, terutama terkait dengan pengangguran dan jenis pekerjaan. Persentase setengah pengangguran pada Agustus 2024 naik sebesar 2,40 persen poin, dan persentase pekerja paruh waktu juga meningkat sebesar 0,18 persen poin dibandingkan tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa meskipun banyak orang yang bekerja, kualitas pekerjaan dan penghasilan mereka masih perlu diperhatikan.
Di sisi positif, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di NTB pada Agustus 2024 tercatat sebesar 2,73 persen, yang menunjukkan penurunan sebesar 0,07 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2023. Penurunan TPT ini mencerminkan upaya pemerintah daerah dan sektor swasta dalam menciptakan lapangan kerja baru serta mendukung program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Wahyudi menambahkan, “Pemerintah dan berbagai pihak harus terus berkolaborasi untuk menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ketenagakerjaan yang berkualitas, termasuk peningkatan keterampilan bagi tenaga kerja, agar mereka dapat bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.”