Internasional

Pakistan Klaim Tembak Jatuh Lima Jet Tempur India, New Delhi Bungkam

×

Pakistan Klaim Tembak Jatuh Lima Jet Tempur India, New Delhi Bungkam

Sebarkan artikel ini
Pakistan Klaim Tembak Jatuh Lima Jet Tempur India, New Delhi Bungkam
Kunjungi Sosial Media Kami

KARACHI, Jurnalekbis.com  – Situasi di kawasan Asia Selatan kembali memanas setelah militer Pakistan pada Selasa (6/5/2025) malam waktu setempat mengklaim telah berhasil menembak jatuh lima jet tempur milik Angkatan Udara India. Klaim tersebut disampaikan oleh Juru Bicara militer Pakistan kepada kantor berita Reuters, yang menyebutkan jenis-jenis pesawat yang diklaim hancur meliputi tiga jet Rafale, satu Sukhoi Su-30, dan satu MIG-29.

Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, bahkan memberikan angka yang lebih tinggi. Seperti dilaporkan oleh Bloomberg, Asif menyatakan bahwa militer negaranya berhasil menembak jatuh lima jet tempur India dan menahan sejumlah tentara India. Pernyataan ini sontak meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik antara kedua negara bersenjata nuklir tersebut.

Kendati demikian, klaim Pakistan ini belum mendapatkan konfirmasi independen dari pihak India. Beberapa sumber di India, seperti yang dilaporkan oleh India Today, justru menyatakan bahwa “semua pilot Angkatan Udara India yang terlibat dalam Operasi Sindoor aman.” Kontradiksi informasi ini menambah kaburnya gambaran utuh dari situasi yang sedang berlangsung.

Menanggapi klaim tersebut, Menteri Asif dari Pakistan dalam wawancaranya dengan Bloomberg Television mengatakan, “Mereka telah mengambil inisiatif, kami baru saja menanggapi.” Lebih lanjut, ia menegaskan posisi Pakistan, “Kami telah mengatakan selama dua pekan terakhir bahwa kami tidak akan pernah memulai tindakan yang memusuhi India. Namun jika India menyerang, kami akan menanggapi. Jika India mundur, kami pasti akan mengakhirinya.”

Pernyataan dari pihak Pakistan ini muncul setelah Angkatan Bersenjata India melancarkan operasi yang diberi nama ‘Operasi Sindoor’. Menurut keterangan dari pemerintah India, operasi ini menyasar infrastruktur teroris di wilayah Pakistan dan Jammu dan Kashmir yang diduduki Pakistan. India mengklaim bahwa wilayah-wilayah tersebut menjadi tempat perencanaan dan pengarahan serangan teroris terhadap India.

Baca Juga :  GT World Challenge Asia Sambangi Mandalika, Logistik Dikebut!

Setelah peluncuran ‘Operasi Sindoor’, Angkatan Darat India melaporkan bahwa pasukan Pakistan melakukan serangan artileri di wilayah Kashmir. Sesuai dengan pernyataan tersebut, sembilan lokasi dikabarkan menjadi sasaran tembakan artileri dari pihak Pakistan.

Pemerintah India sendiri dalam pernyataannya berusaha meredam potensi eskalasi lebih lanjut. “Tindakan kami telah terfokus, terukur, dan tidak bersifat eskalatif,” demikian pernyataan resmi dari pemerintah India. Mereka juga menambahkan bahwa “tidak ada fasilitas militer Pakistan yang menjadi sasaran.”

Lebih lanjut, India menekankan bahwa mereka telah menunjukkan “pengendalian diri yang cukup besar dalam pemilihan target dan metode eksekusi.” Langkah ‘Operasi Sindoor’ ini diklaim sebagai respons atas serangan teroris di Pahalgam yang disebut “biadab,” di mana 25 warga negara India dan satu warga negara Nepal tewas. “Kami menepati komitmen bahwa mereka yang bertanggung jawab atas serangan ini akan dimintai pertanggungjawaban,” tegas pemerintah India.

Pemerintah India juga mengumumkan akan memberikan “pengarahan terperinci tentang ‘Operasi Sindoor'” pada hari ini. Hal ini mengindikasikan bahwa informasi lebih lanjut dari pihak India akan segera tersedia, yang diharapkan dapat memberikan klarifikasi terkait klaim penembakan jet tempur oleh Pakistan.

Di sisi lain, eskalasi di perbatasan juga dilaporkan berdampak pada warga sipil. Angkatan Darat India pada Rabu (7/5/2025) mengumumkan bahwa tiga warga sipil tewas semalam akibat tembakan artileri yang dilancarkan oleh tentara Pakistan di sepanjang Garis Kontrol (Line of Control/LoC) di Kashmir. Insiden ini menambah duka dan kekhawatiran di tengah meningkatnya tensi antara kedua negara.

Baca Juga :  Baterai Silikon POSTECH: 1.000 Km, Lebih Murah, Lebih Efisien

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Angkatan Udara India terkait klaim Pakistan tentang jatuhnya lima jet tempur mereka. Kebungkaman dari New Delhi ini menimbulkan berbagai spekulasi dan pertanyaan mengenai kebenaran klaim Islamabad. Analis pertahanan internasional pun mulai memberikan pandangan mereka terkait potensi implikasi dari perkembangan situasi ini.

Para analis militer dan hubungan internasional menyoroti potensi eskalasi yang berbahaya akibat klaim Pakistan dan operasi militer India. Konflik antara dua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir selalu menjadi perhatian utama komunitas internasional. Setiap peningkatan ketegangan berpotensi memicu konflik yang lebih luas dengan konsekuensi yang mengerikan bagi kawasan dan dunia.

“Klaim Pakistan yang belum terverifikasi ini, jika benar, merupakan eskalasi yang signifikan,” ujar Sameer Patil, seorang analis keamanan di sebuah think tank terkemuka di New Delhi, yang dihubungi melalui sambungan telepon. “Namun, ketiadaan konfirmasi dari pihak India membuat kita harus berhati-hati dalam menyikapi informasi ini. Sangat penting bagi kedua belah pihak untuk menahan diri dan mencari de-eskalasi.”

Lebih lanjut, Patil menekankan pentingnya jalur komunikasi diplomatik tetap terbuka. “Mekanisme dialog yang ada harus diaktifkan kembali untuk mencegah situasi ini berlarut-larut dan tidak terkendali,” tambahnya.

Baca Juga :  Talenta Muda NTB Awali Perjalanan di Sepang

Sementara itu, di Islamabad, seorang mantan jenderal militer Pakistan, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan kepada media lokal bahwa respons Pakistan adalah “wajar” mengingat operasi militer India di wilayah yang diklaim Pakistan. “Jika kedaulatan kami dilanggar, kami berhak untuk membela diri,” ujarnya. Namun, ia juga mengingatkan agar kedua belah pihak tidak terpancing untuk mengambil langkah-langkah yang lebih agresif.

Ketegangan militer antara India dan Pakistan tidak hanya berdampak pada keamanan regional, tetapi juga memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan. Pasar keuangan di kedua negara cenderung bergejolak setiap kali terjadi peningkatan tensi. Investor menjadi khawatir terhadap stabilitas kawasan, yang dapat mempengaruhi investasi asing dan pertumbuhan ekonomi.

Secara geopolitik, konflik ini juga menarik perhatian kekuatan-kekuatan global. Negara-negara seperti Amerika Serikat, China, dan negara-negara besar lainnya memiliki kepentingan di kawasan Asia Selatan dan selalu menyerukan agar India dan Pakistan menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog damai.

Melihat potensi bahaya dari konflik yang berkepanjangan, komunitas internasional kemungkinan akan meningkatkan upaya diplomasinya untuk mendorong de-eskalasi. PBB dan negara-negara berpengaruh lainnya dapat memainkan peran penting dalam memediasi antara New Delhi dan Islamabad.

“Penting bagi semua pihak untuk memprioritaskan diplomasi dan mencegah hilangnya lebih banyak nyawa,” kata seorang diplomat dari sebuah negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB kepada Associated Press. “Kami terus memantau situasi dengan cermat dan siap untuk memfasilitasi dialog jika diminta.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *