Lombok Timur, Jurnalekbis.com- Siapa yang tidak suka kerupuk renyah yang gurih? Namun, kenikmatan ini bisa menjadi ancaman kesehatan jika dicampur dengan bahan berbahaya seperti boraks. Di Lombok Timur, masalah ini kini menjadi perhatian serius. Menanggapi hal tersebut, Balai Besar POM (2024/08/10/bbpom-mataram-gandeng-umkm-permudah-izin-edar-tingkatkan-daya-saing/" target="_blank" rel="noopener">BBPOM) di Mataram bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur menggelar acara pelatihan khusus untuk para pelaku UMKM produsen kerupuk.
Dalam acara yang berlangsung kemarin, para pelaku bulog-dongkrak-umkm-ntb-suntik-dana-ratusan-juta-untuk-rpk/" target="_blank" rel="noopener">UMKM diajari teknik pembuatan kerupuk yang aman tanpa menggunakan boraks. Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Faturrahman, menegaskan pentingnya memproduksi makanan yang tidak hanya enak tetapi juga sehat dan aman untuk dikonsumsi. “Boraks itu sangat berbahaya, bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan hati. Jangan sampai kerupuk yang kita buat malah membahayakan kesehatan orang lain,” ujarnya dengan tegas.
Selain itu, Kepala BBPOM di Mataram juga menekankan bahwa penggunaan boraks dalam makanan adalah tindakan ilegal dan dapat dikenakan sanksi berat. Sebagai alternatif yang lebih aman, para produsen kerupuk didorong untuk menggunakan Sodium Tripolifosfat (STPP), bahan yang diizinkan dan tetap mampu menjaga tekstur kerupuk agar tetap renyah.
“Konsumen juga memiliki peran penting dalam memerangi penggunaan boraks. Dengan memilih kerupuk yang aman dan tanpa bahan berbahaya, kita dapat mendorong produsen untuk tidak lagi menggunakan boraks,” ungkap salah satu peserta pelatihan.
Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas kerupuk yang diproduksi di Lombok Timur, tetapi juga untuk mengedukasi konsumen agar lebih selektif dalam memilih produk makanan. Dengan kesadaran bersama antara produsen dan konsumen, diharapkan masalah penggunaan boraks pada kerupuk dapat segera teratasi. Selain itu, inisiatif ini juga mendukung upaya go green di kalangan UMKM, dengan mendorong penggunaan bahan-bahan yang lebih aman dan ramah lingkungan dalam produksi makanan.