Mataram, Jurnalekbis.com – Kementerian Perikanan dan Kelautan, melalui Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (BPPMHKP) Mataram, telah melakukan pelepasan ekspor produk unggulan perikanan, yaitu ikan tuna beku dan lobster, ke Amerika Serikat dan Taiwan. Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperluas pasar dan meningkatkan kesejahteraan nelayan serta pembudidaya di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Hari ini kita pelepasan ekspor produk unggulan dari Dinas Industri NTB, yaitu ikan tuna dan lobster yang merupakan hasil tangkapan di perairan sekitar NTB.” ungkap Ishartini, Kepala BPPMHKP. Senin (28/10).
Ia juga menambahkan bahwa produk ikan yang diekspor terdiri dari berbagai bentuk, seperti steak dan cup, dengan tujuan pasar utama di Amerika. Perusahaan yang terlibat dalam ekspor ini telah memiliki sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) kategori A.
“Ini menunjukkan standar kualitas yang tinggi dan memungkinkan produk tersebut menembus pasar Amerika.” Ucap Ishartini.
Selain ikan tuna, lobster yang diekspor merupakan hasil budidaya masyarakat di Teluk Elong dan Ekas. Ishartini menjelaskan, Mereka mengumpulkan lobster di unit pengolahan, membersihkannya, dan kemudian mengemasnya dengan baik menggunakan sistem vakum dan berlabel.

“Lobster ini juga dipasarkan ke Taiwan, dan perusahaan-perusahaan yang terlibat terus berupaya mengembangkan pasar mereka hingga ke Amerika dan Uni Eropa,” ujar Ishartini.
Dalam proses pengembangan ini, BPPMHKP Mataram berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan, Perindustrian, Perdagangan, dan BPOM.
“Kami berharap kolaborasi ini akan mempermudah para pengusaha untuk menembus pasar global, yang tujuannya untuk mensejahterakan nelayan dan pembudidaya.” tekan Ishartini.
Dari data yang disampaikan, hari ini volume ekspor mencapai 217 ton dengan total nilai mencapai 26 miliar rupiah. Potensi ekspor dari provinsi NTB masih sangat besar, bahkan bisa mencapai tiga kali lipat dari jumlah tersebut. Pemerintah NTB telah memberikan peluang tidak hanya untuk produk mentah tetapi juga produk siap saji.
Nuryanti, Kepala Dinas Perindustrian NTB, juga memberikan pandangannya mengenai ekspor ini. “Alhamdulillah, meskipun provinsi kita kecil, mimpi kita besar dan alhamdulillah hari ini dapat terlihat di sektor perikanan,” ungkapnya.
Ia mencatat bahwa sebelumnya, hasil tangkapan ikan tuna di Calabai tidak memiliki saluran pemasaran yang jelas. “Dengan kolaborasi investasi yang hadir di NTB, kami berhasil mengolah ikan dalam bentuk beku, yang merupakan langkah pertama menuju pengembangan lebih lanjut.”
Nuryanti menekankan pentingnya pengemasan yang lebih higienis dan daya tahan produk hingga enam bulan, sehingga produk ikan beku dapat bersaing di pasar internasional.