Jakarta,Jurnalekbis.com – Dalam hubungan rumah tangga atau pasangan yang sah, hubungan intim bukan hanya soal kenikmatan fisik, tapi juga tentang koneksi emosional, saling percaya, dan komunikasi yang sehat. Sayangnya, masih banyak pasangan yang menjalani kehidupan seksual hanya berdasarkan insting atau meniru dari sumber tidak akurat, tanpa memahami cara bercinta yang benar, sehat, dan memuaskan untuk kedua pihak.
Artikel ini akan membahas tips cara bercinta yang baik dan benar dengan pasangan, berdasarkan pendekatan ilmiah, psikologis, serta realitas komunikasi antar pasangan.
Seks Bukan Hanya Soal Tubuh, Tapi Juga Pikiran
Menurut psikolog klinis dan konselor pernikahan, Dr. Andri Safirman, hubungan seksual yang sehat bukan dimulai di kamar tidur, tetapi dari keseharian pasangan. “Kualitas seks sangat dipengaruhi oleh komunikasi, rasa nyaman, dan kepercayaan,” jelasnya.
Bercinta yang baik adalah aktivitas penuh kesadaran (mindful), bukan sekadar pelampiasan hasrat. Hal ini juga ditekankan dalam jurnal Sexual Medicine Reviews, bahwa pasangan yang memiliki koneksi emosional kuat cenderung mengalami kepuasan seksual lebih tinggi dan konflik yang lebih rendah.
Tanda Hubungan Seksual yang Sehat
Sebelum memahami cara bercinta yang baik, penting untuk mengetahui indikator hubungan seksual yang sehat:
-
Tidak ada unsur paksaan atau manipulasi
-
Komunikasi dua arah, termasuk soal keinginan dan batasan
-
Adanya respek terhadap tubuh dan privasi masing-masing
-
Keduanya merasakan kepuasan fisik dan emosional
-
Adanya konsensus dan kenyamanan bersama
Jika salah satu dari poin di atas tidak terpenuhi, maka perlu ada refleksi dan komunikasi terbuka.
Tips Cara Bercinta yang Baik dan Benar
Berikut ini panduan lengkap untuk bercinta dengan pasangan secara sehat, etis, dan memuaskan:
1. Mulailah dari Komunikasi yang Terbuka
Jangan anggap topik seks tabu. Bicarakan secara terbuka dan saling jujur tentang:
-
Apa yang disukai dan tidak disukai
-
Ekspektasi masing-masing
-
Frekuensi ideal menurut kalian berdua
-
Hal-hal yang mungkin membuat salah satu tidak nyaman
Komunikasi ini bisa mencegah konflik dan menciptakan keintiman emosional yang lebih dalam.
2. Ciptakan Suasana Nyaman dan Aman
Kamar yang tenang, pencahayaan hangat, musik lembut, hingga aromaterapi bisa meningkatkan suasana. Psikolog seks menyebut ini sebagai bagian dari sexual priming, yakni persiapan mental sebelum berhubungan intim.
3. Jangan Terburu-buru
Foreplay (pemanasan) penting. Jangan langsung ke inti aktivitas tanpa memberi waktu untuk tubuh dan pikiran pasangan siap. Foreplay juga merupakan bentuk kasih sayang yang menunjukkan bahwa Anda peduli pada kepuasan pasangan, bukan hanya diri sendiri.
4. Perhatikan Bahasa Tubuh
Tak semua orang nyaman berbicara saat bercinta. Kadang, sinyal tubuh lebih kuat dari kata-kata. Amati apakah pasangan terlihat tegang, tidak nyaman, atau justru menikmati. Berhenti atau tanyakan jika ada tanda-tanda keraguan.
5. Gunakan Pelumas Bila Perlu
Pelumas tidak hanya untuk mereka yang mengalami masalah vagina kering. Banyak pasangan menggunakan pelumas untuk meningkatkan kenyamanan dan menghindari gesekan berlebih yang bisa menyebabkan iritasi.
6. Variasi Posisi dan Eksplorasi, Tapi Jangan Paksakan
Mengubah posisi atau mencoba hal baru sah-sah saja asalkan berdasarkan persetujuan bersama. Jangan pernah memaksakan posisi atau teknik yang membuat pasangan merasa tidak nyaman. Variasi bukan soal performa, tapi soal rasa ingin tahu dan saling menghargai.
7. Jaga Kebersihan dan Kesehatan Seksual
Sebelum dan sesudah berhubungan, pastikan kedua pihak menjaga kebersihan tubuh, terutama organ intim. Hindari penggunaan sabun wangi keras yang dapat mengganggu keseimbangan pH alami. Rutin cek kesehatan seksual juga disarankan, termasuk pemeriksaan infeksi menular seksual (IMS) bila perlu.
Pentingnya Aftercare Setelah Bercinta
Aftercare adalah momen setelah bercinta di mana pasangan saling menunjukkan kasih sayang, misalnya dengan berpelukan, berbicara ringan, atau sekadar berbaring bersama. Banyak yang mengabaikan fase ini, padahal aftercare membantu memperkuat koneksi emosional dan memberi rasa aman, khususnya bagi perempuan.
Kesalahan Umum dalam Bercinta
Berikut beberapa kesalahan yang masih sering terjadi:
-
Fokus hanya pada orgasme
-
Menganggap pria harus selalu dominan
-
Tidak mempedulikan rasa sakit atau ketidaknyamanan pasangan
-
Membandingkan dengan konten pornografi
-
Tidak mengeksplorasi komunikasi non-verbal
Seks bukan perlombaan. Jika terlalu fokus pada performa atau klimaks, maka kehilangan esensi dari hubungan yang hangat dan saling terhubung.
Saatnya Meningkatkan Kualitas, Bukan Kuantitas
Fokuslah pada kualitas, bukan hanya seberapa sering berhubungan intim. Sekali pun dalam seminggu, jika dilakukan dengan cinta, perhatian, dan saling menghormati, akan jauh lebih berkesan daripada lima kali seminggu yang dilakukan dengan terburu-buru dan penuh tekanan.
