Jakarta, Jurnalekbis.com– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) sektor pasar modal menggaet lebih dari 400 bikers dari komunitas se-Jabodetabek untuk menjadi investor pasar modal dalam kegiatan Capital Market Goes to Community (CMGTC). Inisiatif ini menjadi bagian dari perayaan 47 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia.
Kegiatan dimulai dengan Sunday Morning Ride (Sunmori) dari Lapangan Banteng, Jakarta Pusat menuju Idemitsu Motolounge di Jakarta Selatan. Tak sekadar riding, para peserta juga diberikan edukasi seputar investasi pasar modal yang aman, legal, dan bertanggung jawab.
Sebanyak 452 Single Investor Identification (SID) baru tercatat dalam acara ini, menandai tingginya minat komunitas otomotif terhadap dunia investasi. Para peserta juga secara simbolis melakukan deklarasi sebagai investor yang “legal dan logis”.
“Generasi muda harus menjadi investor yang cerdas dan bijak. Jangan mudah tergiur modus penipuan seperti penggandaan uang, skema money game, atau janji bonus tinggi yang tidak masuk akal,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi.
Inarno menegaskan pentingnya memahami karakteristik instrumen investasi dan risiko yang melekat. Ia juga mengajak publik memegang prinsip 2L: Legal dan Logis, yakni memastikan pihak penyelenggara investasi memiliki izin resmi dan menawarkan imbal hasil yang masuk akal.
Kegiatan CMGTC disebut menjadi bukti bahwa edukasi keuangan kini bisa menjangkau berbagai segmen masyarakat, termasuk komunitas otomotif dan gaya hidup yang selama ini belum banyak tersentuh oleh program literasi secara langsung.
“Ini bentuk nyata inklusi pasar modal. Kami ingin semua kalangan punya akses yang setara untuk belajar dan menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi melalui investasi,” imbuh Inarno.
Sementara itu, CEO Indoclub Championship, Deny Wajonk, yang menaungi para bikers peserta acara, menyampaikan apresiasinya atas dukungan OJK dan SRO.
“Mayoritas peserta adalah anak muda yang aktif dan produktif. Harapannya, mereka bisa menjadi role model bagi komunitas lain untuk mulai berinvestasi dengan cara yang aman dan bertanggung jawab,” ucap Deny.
Data OJK menunjukkan bahwa jumlah investor pasar modal Indonesia kini telah menembus angka 17 juta, di mana sekitar 79 persen di antaranya berasal dari kelompok usia di bawah 40 tahun.
Angka ini mengindikasikan bahwa generasi muda memiliki peran signifikan dalam pertumbuhan pasar modal nasional. OJK terus mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menjaga tren positif ini.
CMGTC pun menjadi strategi konkret memperluas inklusi dan literasi keuangan dengan sentuhan komunitas, tanpa mengesampingkan semangat kolaboratif yang kreatif dan edukatif.
Melalui kegiatan ini, OJK dan SRO ingin membangun ekosistem pasar modal yang tidak hanya inklusif, tetapi juga tangguh dan berdaya saing. Hal ini sejalan dengan misi jangka panjang OJK dalam memperkuat kontribusi sektor keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan semakin banyaknya masyarakat, terutama generasi muda, yang menjadi investor pasar modal, diharapkan perputaran ekonomi di sektor ini kian dinamis dan berdampak positif terhadap pembangunan nasional.
