Lombok Tengah, Jurnalekbis.com — Kawasan Mandalika kembali membuktikan diri sebagai magnet sport-tourism nasional setelah sukses menggelar Mandalika Korpri Fun Night Run 2025, ajang lari malam berskala besar yang menghadirkan 7.500 peserta dari berbagai penjuru Indonesia. Event ini menjadi salah satu fun run terbesar yang pernah berlangsung di Nusa Tenggara Barat (NTB), menggabungkan olahraga, hiburan, dan pengalaman menikmati destinasi kelas dunia.
Tepat pukul 19.30 WITA, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal resmi melepas ribuan pelari dari garis start di Pertamina Mandalika International Circuit. Cahaya lampu sirkuit, dentuman musik, dan sorak peserta menciptakan atmosfer malam yang energik, menjadikan start race ini sebagai salah satu momen paling ikonik dalam gelaran sport-tourism tahun ini.
Salah satu daya tarik utama event ini adalah kesempatan langka untuk berlari di lintasan yang biasanya digunakan untuk balap motor internasional. Jika biasanya suara mesin berkecepatan tinggi mendominasi Mandalika, malam itu lintasan mulus dan lebar tersebut dipenuhi langkah ritmis para pelari. Sistem drainase modern memastikan rute tetap aman, sementara pencahayaan sirkuit memberikan sensasi “lari di panggung dunia”.
Sepanjang rute, peserta disuguhi pemandangan khas Mandalika. Siluet bukit, angin pantai selatan Lombok, dan suasana tropis menjadi latar alami yang memperkaya pengalaman lari. Begitu pelari memasuki area Kuta Beach Park, deburan ombak menjadi sambutan menuju garis finis, menghadirkan perpaduan unik antara sport dan wisata pantai.
Tidak hanya soal olahraga, event ini menegaskan dominasi Mandalika sebagai destinasi sport-tourism multievent. Dukungan penuh datang dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), Pemerintah Provinsi NTB, InJourney, ITDC, serta MGPA sebagai pengelola kawasan Mandalika. Keterlibatan komunitas lari dari Lombok maupun luar daerah pun memberi warna tersendiri, menciptakan interaksi sosial yang kuat antar peserta.
Suasana malam semakin hidup dengan rangkaian hiburan, mulai dari DJ Alivia, Project Timuran, Icon Acoustic, WAZE, PGRI Band, hingga Gendang Beleq, yang menjadi identitas budaya Lombok. Perpaduan musik modern dan tradisional ini menciptakan atmosfer yang meriah sekaligus mengangkat kekayaan lokal ke panggung nasional.
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menyebut Mandalika Korpri Fun Night Run 2025 sebagai bukti nyata potensi besar kawasan ini untuk menjadi pusat sport-tourism Indonesia. Menurutnya, event lari malam di sirkuit bertaraf internasional adalah pengalaman yang tidak dimiliki daerah lain.
“Kombinasi olahraga, hiburan, dan wisata di Mandalika menciptakan pengalaman unik bagi peserta. Kolaborasi pemerintah, komunitas lari, dan industri pariwisata menjadi faktor penting dalam keberhasilan acara ini,” ujarnya.
Priandhi juga berharap event ini bisa ditetapkan sebagai agenda tahunan yang terus berkembang seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga rekreasi.
Gelaran tahun ini tidak hanya menjadi ajang lari, tetapi juga memperlihatkan bagaimana olahraga mampu membangun kebersamaan, memperkuat identitas daerah, dan mendorong pariwisata. Dengan rute yang menggabungkan sirkuit balap dunia dan panorama pantai Kuta Mandalika, event ini menawarkan pengalaman yang sulit ditandingi fun run lainnya di Tanah Air.
Mandalika Korpri Fun Night Run 2025 menegaskan bahwa Mandalika bukan hanya arena adu kecepatan, melainkan juga ruang publik yang menyatukan energi positif, gaya hidup sehat, serta kecintaan terhadap keindahan Lombok. Ribuan pelari pulang membawa cerita, menjadikan Mandalika semakin kokoh sebagai pusat sport-tourism nasional.
