Pariwisata

The Nusa Dua Festival 2025 Kembali Digelar: Perpaduan Musik, Seni, dan Tradisi Bali di Pulau Peninsula

×

The Nusa Dua Festival 2025 Kembali Digelar: Perpaduan Musik, Seni, dan Tradisi Bali di Pulau Peninsula

Sebarkan artikel ini
The Nusa Dua Festival 2025 Kembali Digelar: Perpaduan Musik, Seni, dan Tradisi Bali di Pulau Peninsula
Kunjungi Sosial Media Kami

 Bali, Jurnalekbis.com – Setelah lima tahun vakum, semarak budaya dan kreativitas kembali menggema di kawasan The Nusa Dua. InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) resmi menghadirkan kembali The Nusa Dua Festival 2025, sebuah perayaan seni, budaya, dan pariwisata yang mengusung tema “Beauty Harmony” di Pulau Peninsula, The Nusa Dua.

Festival yang akan digelar pada 25–26 Oktober 2025 ini menjadi momentum kembalinya ajang besar yang dulu dikenal dengan nama Nusa Dua Fiesta, terakhir kali digelar pada 2019 sebelum terhenti akibat pandemi. Kini, ITDC membawa semangat baru yang lebih inklusif, modern, dan berdampak bagi masyarakat lokal.

Direktur Operasi ITDC Troy Warokka menjelaskan bahwa perubahan nama dari Nusa Dua Fiesta menjadi The Nusa Dua Festival mencerminkan semangat transformasi.
“Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1996, kegiatan ini menjadi ajang promosi pariwisata dan kreativitas masyarakat. Kini kami hadir dengan semangat baru: mengharmonikan tradisi dan modernitas melalui seni, musik, dan budaya,” ujarnya.

Baca Juga :  Kolaborasi ITDC dan Meliá Bali: Dorong Pariwisata Kelas Dunia

Tahun ini, antusiasme masyarakat lokal sangat tinggi. Lebih dari 1.800 orang terlibat langsung dalam berbagai kegiatan festival. Di antaranya 13 kontingen parade budaya beranggotakan 910 peserta dari hotel dan banjar adat, 100 anak penari Tari Pendet Massal, serta 480 pelaku UMKM yang tergabung dalam paguyuban lokal. Tak ketinggalan, 240 peserta lomba parade budaya dan 36 pecalang turut berperan menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung.

Selain menghadirkan kreativitas masyarakat, The Nusa Dua Festival 2025 juga menampilkan 30 tenant F&B, 17 tenant hotel dan fasilitas pendukung, serta 4 jenis UMKM binaan ITDC dari sektor kuliner, kriya, perhiasan, dan produk khas lokal. Dukungan pelaku ekonomi kreatif dari Kabupaten Badung turut memperkaya pengalaman festival, menjadikannya wadah promosi produk unggulan Bali kepada wisatawan domestik dan mancanegara.

Baca Juga :  Ritual Ngalun Aik, Cara Suku Sasak Lombok Hadapi Musim Kemarau

Rangkaian kegiatan festival dirancang untuk menonjolkan nilai harmoni antara warisan budaya dan inovasi masa kini. Beberapa agenda menarik yang akan digelar di antaranya Kompetisi Penjor, Lomba Fotografi dan Clay Mask, Body Painting, serta beragam pertunjukan budaya khas Bali yang menampilkan kolaborasi antara seniman lokal dan modern.

Puncak acara akan menghadirkan line-up artis nasional dan lokal ternama yang siap mengguncang panggung Pulau Peninsula. Malam pembukaan 25 Oktober 2025 akan dimeriahkan oleh Bunga Citra Lestari (BCL) dan Tika Pagraky, sedangkan 26 Oktober akan menghadirkan Kahitna, Navicula, dan Astera yang siap membawa pengalaman musik tak terlupakan bagi para pengunjung.

Menurut Troy, festival ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga simbol kebangkitan pariwisata berkelanjutan di Bali.
“Dengan semangat Beauty Harmony, The Nusa Dua Festival menjadi simbol sinergi antara seni, budaya, dan pariwisata berkelanjutan. Kami ingin memperkuat posisi The Nusa Dua sebagai destinasi kelas dunia yang berpadu harmonis antara tradisi dan modernitas,” tutupnya.

Baca Juga :  Ahmad Dhani Dan Dewa 19 Menjadi Brand Ambassador Gili Lombok

Kembalinya The Nusa Dua Festival 2025 menandai babak baru dalam perjalanan promosi budaya Bali di panggung global. Di tengah upaya kebangkitan industri pariwisata pasca-pandemi, festival ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara masyarakat lokal, pelaku ekonomi kreatif, dan pengelola kawasan dalam menghadirkan harmoni keindahan dan kebersamaan di Pulau Dewata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *