Mataram, Jurnalekbis.com- Indo Survey dan Strategi (ISS) baru saja merilis hasil survei terbaru mereka terkaitrohmi-djalilah-dan-w-musyafirin-dalam-pilkada-ntb-2024/" target="_blank" rel="noopener">Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024. Survei ini memberikan gambaran mendalam mengenai peta elektoral dan elektabilitas sejumlah kandidat yang akan berlaga. Melalui survei ini, ISS menilai popularitas serta elektabilitas personal dari para figur, dan juga menyusun simulasi pasangan calon dalam berbagai skema, mulai dari empat pasangan calon (paslon), tiga paslon, hingga dua paslon dalam format head-to-head.
Karyono Wibowo, Direktur Strategi dan Operasional ISS, menjelaskan bahwa survei ini melibatkan 880 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ±3,37% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%. Survei dilakukan melalui metode wawancara pada tanggal 20-25 Juli 2024.
“Survei ini dirancang untuk memberikan gambaran yang paling akurat tentang dinamikaekonomi-dan-bisnis-unizar-mataram-deklarasikan-pilkada-damai-2024/" target="_blank" rel="noopener">politik yang sedang berlangsung di NTB,” ungkap Karyono. Sabtu (3/8).
Dalam temuan ISS, Pilgub NTB 2024 menunjukkan dinamika yang sangat cair. Setiap kandidat atau paslon tidak dapat secara mutlak mengklaim posisi yang kuat. “Dari temuan kami, Pilgub NTB masih sangat dinamis. Pergerakan dan migrasi pemilih masih sangat bebas. Maka, para paslon tidak boleh merasa terlalu percaya diri,” tambah Karyono.
Migrasi pilihan pemilih disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penetrasi politik ke akar rumput, pengaruh money politics, dan daya tarik visi-misi yang ditawarkan oleh para kandidat.
“Pemilih yang kritis biasanya sangat mempertimbangkan visi dan misi dari para kandidat,” jelas Karyono.
Dalam analisis yang disampaikan oleh Dr. Ihsan Hamid, Peneliti Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (PusDek) UIN Mataram, hasil survei menunjukkan bahwa mantan petahana, Zul dan Rohmi, belum mencapai tingkat elektabilitas 51%, yang menandakan posisi mereka masih rentan untuk dikalahkan.
“Menurut teori survei di mana pun di dunia, angka di bawah 51% untuk petahana menunjukkan peluang besar bagi pesaing untuk menyalip,” kata Dr. Ihsan.
Salah satu penantang terkuat adalah pasangan GASMAN dengan elektabilitas sebesar 16,3%. Dengan mempertimbangkan margin of error sebesar 3,7%, posisi GASMAN dan Rohmi sebenarnya berada pada tingkat elektabilitas yang hampir setara. Jika elektabilitas GASMAN ditambahkan dengan margin of error, maka angkanya bisa mencapai 20%, sementara Rohmi mencapai 23,6%, dan Zul turun menjadi 26%.
Sementara itu, Prediksi Politik posisi petahana di nilai rentan dikarenakan dua posisi teratas yang dipegang oleh Zul dan Rohmi hampir pasti dapat ditantang oleh GASMAN.
Selanjutnya Peluang Pasangan Iqbal-Dinda tampaknya memiliki tantangan berat untuk bersaing dengan kedua paslon teratas serta GASMAN. Dan untuk pasangan GASMAN memiliki potensi kuat untuk melaju jika mampu memanfaatkan momentum dan dukungan pemilih yang belum memutuskan.
Dr. Ihsan menambahkan bahwa GASMAN memiliki potensi besar untuk mengguncang peta politik NTB jika dapat memanfaatkan kekuatan “maju melaju” yang kerap menjadi semboyan mereka. “Pertanyaan besar bagi GASMAN adalah apakah mereka akan maju dengan penuh keyakinan atau hanya sampai di sini,” tantangnya.
Sebagai ajang kompetisi politik yang dinamis, Pilgub NTB 2024 menjadi sorotan berbagai kalangan. Tantangan bagi setiap kandidat adalah bagaimana mereka dapat meyakinkan pemilih melalui program kerja yang konkret dan relevan dengan kebutuhan masyarakat NTB. Diharapkan, pesta demokrasi ini dapat berjalan dengan lancar dan damai, serta menghasilkan pemimpin yang mampu membawa NTB menuju masa depan yang lebih baik.
Dengan hasil survei yang menunjukkan ketidakpastian dan dinamika tinggi, para kandidat diharapkan dapat mengambil langkah strategis dan adaptif dalam kampanye mereka. Keterlibatan aktif dan kritis dari masyarakat juga menjadi kunci untuk memastikan bahwa Pilgub NTB 2024 dapat menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan harapan dan aspirasi warga NTB.
Pemilihan yang akan datang bukan hanya sekedar kompetisi antar kandidat, tetapi juga sebuah kesempatan untuk memperkuat demokrasi dan meningkatkan kualitas pemerintahan di Nusa Tenggara Barat.
